Tingginya wabah Demam Berdaran Dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto menjadi perhatian serius kalangan anggota dewan. Komisi IV DPRD Kabupaten Mojokerto ikut memantau pelaksanaan fogging massal yang dilakukan Dinas Kesehatan, diantaranya di Dusun Bedog Desa/Kecamatan Puri, Senin (04/02).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, rombongan wakil rakyat yang membidangi kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kesehatan ini koordinasi dengan Dinkes dan memantau langsung ke beberapa lokasi penyebaran virus DBD di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Kepala Puskesmas Puri, dr Retno mengatakan, ada 10 warga yang telah terinfeksi virus DBD di desa Puri, sehingga untuk penanganannya diperlukan langkah nyata.
’’Warga sudah melakukan berbagai upaya, yakni dengan melakukan 3M plus-plus, juga dengan penyelidikan epidemiologi dan membangkitkan kembali cara-cara tempo dulu yakni gotong royong dan kerja bakti,’’ katanya kepada rombongan anggota dewan.
Sementara rombongan Komisi IV yang ditemani Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin dan Kepala Bidang P20, dr Langit Krisna Janitra, dan Kepala Puskesmas Puri dr Retno, memantau kegiatan fogging massal dan memeriksa jentik di kamar mandi penduduk Dusun Bedog Selatan Desa Puri.
Erma Muarofah, SE, ketua Komisi IV mengatakan, pihaknya meminta agar Dinkes memberi respon cepat terhadap penanganan DBD yang mewabah di seluruh daerah di Jatim. ’’Kami ingin ada respon cepat untuk pencegahan di wilayah terdampak sekaligus memutus rantai perkembangbiakan nyamuk,’’ ungkapnya.
Kalangan wakil rakyat ini juga meminta agar Dinkes memberikan rasa aman kepada masyarakat lewat formulasi pencegahan, karena saat ini peralihan dari kemarau ke penghujan yang rentan dengan munculnya berbagai penyakit, khususnya DBD.
Sementara jumlah penderita DBD di Mojokerto mencapai ratusan penderita. Bahkan dalam satu bulan terakhir, di satu rumah sakit saja, yakni di RSI Sakinah tercatat dari tanggal 1 Januari hingga 1 Februari telah menangani 255 pasien DBD.
Dengan rerincian, pasien asal Kecamatan Puri 35 orang, Kecamatan Sooko 28 orang, Kecamatan Trowulan 19 pasien, dan dari Kecamatan Dlanggu 11 pasien.(sma/udi)
Baca juga :