Ribuan warga Kota Mojokerto yang menjadi calon penerima bantuan sambungan jaringan gas (Jargas) gratis harus siap-siap kecewa. Karena kuota bantuan dari Kementerian ESDM bakal dikepras lebih dari 50 persen.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pengurangan kuota jargas gratis ini terkait dengan pengeprasan anggaran program jargas di Kementerian ESDM yang semula dianggarkan Rp 2,2 Triliun menjadi hanya Rp 500 miliar.
Sumarmi, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Mojokerto mengatakan, pengurangan kuota bantuan jargas gratis ini dialami semua daerah termasuk Kota Mojokerto. Karena ada pengeprasan anggaran di pemerintah pusat.
Kata Sumarmi, rencananya tahun 2019 ini Kota Mojokerto bakal mendapat 10.800 sambungan rumah (SR), namun karena ada pengeprasan, kuotanya berkurang menjadi hanya 4 ribu SR. “Semua diberi jatah 4 ribu kuota,” ungkapnya.
Sementara peminat program jargas gratis di Kota Mojokerto, kata Sumarmi, sudah memenuhi kuota bahkan sudah overload dan akan disebar di 15 kelurahan.
Namun, karena ada pengurangan kuota dari kementerian ESDM, secara otomatis akan ada ribuan warga kurang mampu yang tidak mendapat jatah jargas gratis.(sma/udi)
Baca juga :