Jembatan penghubung antara Mojokerto dan Gresik yang berada di Kecamatan Dawarblandong terputus. Selasa (26/03/2019).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, akibat jembatan putus, sebanyak 99 KK di Dusun Talon Brak, Desa Talon Blandong terisolir dan beberapa rumah warga terganggu hingga masuk rumah.
Jembatan sepanjang sekitar 50 sampai 60 meter itu terputus sekitar pukul 05:00 WIB akibat luapan sungai lamong.
Anton Suprapto, Kepala Desa Talon Blandong mengatakan, putusnya jembatan penghubung antar Dusun yang berbatasan langsung dengan Mojokerto dan Gresik itu akibat tergerus aliran sungai Lamong yang terus meninggi.
” Memang jembatan penghubung ini sudah 2 tahun mengalami hal yang serupa, tapi tidak sampai terputus total seperti ini. Dan sekarang yang terparah hingga menyebabkan dusun yang berlokasi di seberang sungai yang masuk Kabupaten Mojokerto terisolir, ” terangnya.
Jembatan yang sebelumnya pernah di benahi dengan di beri penguat agar tidak tergerus, juga mengakibatkan anak sekolah dan warga yang akan melintas harus berputar lebih jauh.
” Melintasnya hampir 4 km, harus berputar melalui salah satu Desa yang masuk wilayah Gresik untuk bisa sampai ke sekolah. Ini tadi di bantu oleh pihak kepolisian dan pihak pemerintah desa untuk mengantarkan para siswa,” katanya.
Bahkan kata Anton, akibat luapan sungai Lamong, beberapa rumah warga juga terendam.
Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, pihaknya sudah pernah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat terkait jembatan tersebut sejak 2017 dan 2018 lalu.
Pihak PUPR sudah membuat DD tentang angaran, namun fisiknya belum di setujui. ” Tahun 2020 akan kita ajukan lagi dan secepatnya kita akan melakukan kordinasi dengan pihak yang bersangkutan,” tegasnya. (adm/ats)
Baca juga :