Kasus penyakit jantung koroner di Kabupaten Mojokerto terbilang masih tinggi. Dari bulan Januari sampai Maret 2019, sebanyak 70 orang terserang penyakit jantung koroner yang meliputi 33 penderita laki-laki dan 37 perempuan.
“Puluhan penderita penyakit jantung koroner tersebut dari laporan Puskesmas dan rumah sakit”, kata Dr. Langit Kresna Janitra, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, dari tahun ke tahun kasus penyakit jantung koroner memang cukup tinggi. Tahun 2018 lalu, Dinkes mendapati laporan setidaknya ada 745 kasus. 309 diantaranya dialami oleh laki-laki, dan 436 perempuan.
kata Langit, dari 745 yang terjangkit penyakit jantung koroner, 31 diantaranya diketahui diidap oleh anak usia dibawah 14 -19 tahun. Sedangkan selebihnya sudah Lansia (Lanjut Usia).
Langit juga menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, daerah terbanyak penderitanya yakni dari Kecamatan Sooko, Puri dan Kecamatan Ngoro.
“Tingginya penyakit ini biasa ditandai dengan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat. Seperti jarang berolahraga, serta mengkonsumsi makanan berminyak,” paparnya.
Agus Suyono, Kabid Yankes Dinas Kesehatan mengatakan, pusekesmas atau rumah sakit di Kabupaten Mojokerto baru menyerahkan data jumlah yang terserang jantung koroner saja. Sedangkan untuk kasus kematian, belum ada laporan yang masuk ke Dinkes. (adm/ats)
Baca juga :