Selain bergantung pada hasil ujian nasional, siswa SMK juga harus menempuh Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sebelum dinyatakan lulus. Seperti jurusan tata boga, para siswa harus membuat kreasi masakan yang akan dinilai langsung oleh para penguji.
Bahkan di SMK PGRI Sooko Mojokerto, pihak sekolah juga mengundang beberapa orang untuk mencicipi langsung masakan para siswa-siswinya. Layaknya program master chef di TV.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, siswa-siswi SMK PGRI Sooko, Kabupaten Mojokerto dari berbagai jurusan pada Selasa kemarin (23/4/2019), sibuk menyiapkan berbagai hasil karya terbaik mulai jurusan Tata boga, pemasaran hingga Multi Media (MM).
Arisnaini, selaku kepala Jurusan Tata Boga di SMK PGRI Sooko mengatakan, UKK itu dilakukan sebagai syarat utama pembuktian kemampuan siswa dalam keterampilan, sebelum mereka terjun ke dunia nyata.
” Sesuai kurikulum yang ada, Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK PGRI Sooko yang di ikuti sebanyak 200 lebih siswa-siswi, memang harus dilakukan sebelum mereka lulus. Meski kelulusan sendiri di tentukan oleh sekolah,” ungkapnya.
Seperti jurusan Tata Boga, para siswa-siswi praktik membuat masakan hingga melakukan pelayanan. ” Ini para siswa maupun siswi di jurusan Tata boga, mereka akan melakukan praktik selama 2 hari. Memasak berbagai jenis masakan tanpa bantuan orang lain. Artinya, mereka akan di beri bekal sebelum mereka lulus dari sini,” tandasnya.
Menurutnya, ujian praktik selain mendapatkan nilai juga ada sertifikat, dan harus benar-benar dilaksanakan dengan serius karena sebagai bekal mencari pekerjaan. ”Siswa SMK justru lebih banyak ditekankan pada praktik, karena dipersiapkan untuk masuk di lini-lini pekerjaan yang kompeten sesuai dengan jurusannya,” kata Arisnaini.
Mariyono, Kepala Cabang Dispendik Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto mengatakan, ujian praktik yang dilakukan oleh pelajar SMK ini merupakan langkah konkrit sebelum mereka lulus.
Artinya, hal inilah yang membedakan dengan sekolah setingkatnya. ” Mereka juga melakukan proses UNBK. Setelah itu mereka di tekan untuk melakukan ujian praktik sesuai Jurusanya untuk mendapatkan sertifikat kelulusan, yang nantinya akan menjadi bekal mereka mencari pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang dia miliki”, paparnya.
Soal UKK, kata Sumariyono, ada yang dibuat oleh sekolah masing-masing dan ada soal teori yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Sementara untuk jurusan yang sudah masuk LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), soalnya telah di buat oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
” Kalau soal Kelulusan itu otoritasnya satuan pendidikan atau sekolah masing masing. Karena selama tiga tahun mereka belajar, sekolah yang lebih tau kemampuan para siswanya.” tegasnya.
Apalagi dalam pelaksanaan UKK kali ini telah mengandeng LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi), yang nantinya akan memberikan sartifikan kelulusan sebagai pengakuan untuk para siswa mencari kerja. (adm/ats)
Baca juga :