Angka kecelakaan lalulintad di wilayah hukum Polres Mojokerto selama lebaran 2019 ternyata turun drastis dibandingkan tahun 2018 lalu.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, selama Operasi Ketupat Semeru 2019, hanya ada 3 kali kejadian.
AKP Boby Zulfikar, Kasatlantas Polres Mojokerto mengatakan, selama operasi ketupat semeru 2019 selama 12 hari, tidak ada korban meninggal. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya dengan korban meninggal dunia 3 orang.
“Sementara untuk korban jiwa tidak ada sama sekali. Penurunan jauh dibanding saat Lebaran tahun lalu, menurun 76 persen,” katanya.
Kata Bobby, selama operasi ketupat 2019 hanya ada 3 kali kejadian kecelakaan lalulintas dan semua korban mengalami luka ringan. Jika dibandingkan tahun lalu, angka ini jauh berbeda. ” Tahun 2018 ada 13 kali kecelakaan dengan jumlah korban MD (meninggal dunia) 3 orang, 1 luka berat dan 17 orang mengalami luka ringan,” sebutnya.
Angka kecelakaan itu menurun karena kesadaran masyarakat, juga beberapa usaha dari pihak kepolisian dalam meminimalisir kemacetan dan kecelakaan selama operasi ketupat digelar.
Diantaranya, pembentukan tim Urai. Kepolisian di masing-masing daerah membentuk sebuah tim urai yang bertugas mendeteksi potensi kemacetan secara dini dan mengatasinya.
Untuk kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan, kata Boby, terbanyak masih melibatkan motor, ” Pada operasi ketupat semeru 2019, 5 motor dan satu mobil penumpang yang terlibat kecelakaan. Di tahun kemarin kecelakaan melibatkan motor terhitung terdapat 18 unit dan 8 mobil barang, ” terangnya.
Menurut Bobby, turunnya angka kecelakaan di wilayahnya, tetap akan waspada dan menyiapkan tindakan pencegahan, sosialisasi hingga penindakan untuk menekan kecelakaan. (adm/ats)
Baca juga :