Jaga Tradisi di Era Millenial, Kirap Agung di Trowulan Bertema Spirit Of Mojopahit

Kirab Agung Bumi Nuswantara, menandai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan Ruwat Agung Bumi Nuswantara 1953 Saka tahun 2019, Selasa (10/9) di halaman Pendopo Agung Trowulan.

Kirab yang diselenggarakan Disparpora Kabupaten Mojokerto itu diikuti ratusan peserta dari 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto, pelajar SMA, MA, Paskibraka, komunitas binaraga, komunitas Trawas Trashion Carnival.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, acara yang bertujuan untuk mempertahankan tradisi ini diwarnai dengan prosesi penyerahan pusaka Pataka Majapahit (lambang Majapahit) pada Wabup Pungkasiadi, disusul tiga pusaka lainnya yakni umbul-umbul Gulo Klopo (Sang Saka Merah Putih) pada Dandim 0815 Letkol Kav Hermawan Weharima, Tombak Samudra pada Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Hariyatno, dan Payung Gringsing pada Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Rudy Hartono.

Abah Ipung, sapaan akrab Wabup Mojokerto mengatakan, Kirab ini bagian dari upaya untuk menjaga tradisi, dengan uri-uri budaya, terutama untuk kaum milenial.

“Tema tahun ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kebesaran Majapahit dan seluruh leluhur. The Spirit of Majapahit, merupakan semangat dari sebuah nilai dan niat keluhuran yang agung,” ungkapnya.

Event rutin yang tahun ini mengusung tema “The Spirit of Majapahit to Victory” atau “Semangat Majapahit Menuju Kemenangan”, sukses dilaksanakan sejak tanggal 7 September lalu. Dimulai dari festival Macapat, dan percampuran tujuh sumber mata air (sapta tirta) untuk keperluan ruwat massal Sukerto.

Ruwat massal Sukerto sendiri digelar hari Minggu pagi tanggal 8 September mulai pukul 08.00 WIB. Dilanjutkan acara Mangesti Suro, dan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Sesaji Rojo Suyo” oleh dalang Ki Purnawan pada malam hari.(sma/udi)

Baca juga :