Cuaca Panas Menyengat Tak Hanya Terjadi di Mojokerto, Ini Penjelasan BPBD

Menurut keterangan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, jika cuaca panas di musim kemarau tahun ini tidak hanya terjadi di Mojokerto, juga di beberapa titik di pulau Jawa. Hal itu disebabkan posisi matahari baru bergulir ke selatan, yang sebelumnya tegak lurus dengan pulau Jawa.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, akibat musim kemarau panjang, ada beberapa Desa di Mojokerto mengalami kesulitan air atau kekeringan. Diantaranya, Desa Kunjorowesi, Manduromanggunggajah, dan Kutogirang Kecamatan Ngoro.

Kemudian, Desa Duyung, Kecamatan Trawas. Serta, Desa Dawarblandong dan Simongagrok di Kecamatan Dawarblandong.

Sementara itu, M. Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, cuaca panas saat ini bukan termasuk cuaca ekstrem. Karena terjadi menjelang peralihan musim. “Untuk saat ini kondisi udara masih sangat kering,” jelasnya.

Hal itu menyebabkan minimnya awan yang muncul, sehingga langit menjadi cerah. Kondisi itu memicu terjadinya kebakaran, baik hutan maupun lahan. “Hal itu menambah suhu panas ini,” terangnya.

Menurutnya, secara keseluruhan sumber mata air di wilayah Mojokerto saat ini mengalami penurunan karena adanya kemarau panjang. “Sebenarnya bulan Oktober ini sudah memasuki musim hujan. Namun pada tahun ini mengalami kemunduran, sehingga sumber mata air semakin berkurang,” terangnya. (sma/adm)

Baca juga :