SMK Negeri 1 Kota Mojokerto menggelar Millenial Job Fair and Entrepreneur Expo selama tiga hari yang berlangsung 27-29 Oktober 2019. Kegiatan ini, untuk membuka kesempatan bagi lulusan SMK dalam mencari kerja.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, ada 18 perusahaan yang mendukung Millenial Job Fair ini. Sedangkan Entrepreneur Expo diikuti oleh 17 SMK, serta 31 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Suhartono, Kepala Bidang Pembinaan SMK Provinsi Jawa Timur saat membuka acara mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas SMK Negeri 1 Kota Mojokerto. Karena kegiatan Job Fair dan Entrepreneur expo sangat membantu para pelajar mencari kerja serta memfasilitasi keterampilan dan kreativitas mereka untuk dipublikasikan.
Kata Suhartono, Millenial Job Fair ini menjawab tantangan bahwa lulusan SMK yang merupakan penyumbang pengangguran terbesar, pelajar perlu proses pembelajaran di sektir riil. “Tidak hanya sejarah tapi praktik. Ketika sudah lulus, para pelajar harus sudah siap untuk bekerja di dunia industri,” ungkapnya.
Dalan event Millenial Job Fair and Entrepreneur Expo yang tema ‘Menuju Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju’ ini, Suhartono didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid dan Prapti Widodo, Kepala SMK Negeri I Kota Mojokerto juga meresmikan Teaching Factory .
“Dengan adanya Teaching Factory, akan mendukung proses pembelajaran anak dan memfasilitasi untuk bekal lulus dari SMK. Ini merupakan miniatur pabrik, sekolah membuat ruang proses pembelajaran yang didesain seperti kondisi Pabrik,” terangnya.
Sementara Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari juga mengunjungi Millenial Job Fair and Entrepreneur Expo, di SMK Negeri 1 Kota Mojokerto, Selasa (29/10) siang. Menurut Walikota, di era industri 4.0 ini, kecepatan, ketepatan, inovasi dan kreatifitas tidak bisa dihindari. Dan SMK adalah tempat terbaik dalam mencetak generasi SDM yang sesuai dengan revolusi industri. “Millenial Job Fair ini, sangat tepat ditempatkan di SMK seperti ini. Sehingga bisa memotivasi mereka untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitasnya,” kata Ning Ita.
Selama ini, lanjut Ning Ita, lulusan SMK dianggap menjadi penyumbang terbanyak pengangguran diseluruh negeri. Nyatanya, dengan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki dari setiap lulusan SMK, dapat membawa perubahan dalam kemajuan daerah. “Banyak dari lulusan SMK selama ini memilih tidak menjual ijazah kelulusannya. Melainkan, mengandalkan kompetensi yang dimiliki,” tandasnya.
Sementara Prapti Widodo, Kepala SMKN 1 Kota Mojokerto mengatakan, dalam Millenial Job Fair ini yang berlangsung selama 4 hari, ada 1000 lebih lulusan SMK yang melamar kerja. “Alhamdulullah, hari pertama ada 500 pelamar dan hari ke 2 ada 400 pelamar,” ungkapnya.
Prapti Widodo juga mengatakan, dalam melinium job fair ini memang disertai enterpreneur expo. Karena lulusan SMK harus bisa menjadi BMW alias bekerja, melanjutkan, wirausaha. “SMKN 1 Kota Mojokerto ditunjuk sebagai sekolah pencetak wirausaha (SPW). Jadi, bukan hanya mencari kerja tapi juga memasarkn produk unggulan sekolah untuk meningkatkan jiwa wirausaha,” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :