Diah Natalisa, Deputi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) meninjau Graha Mojokerto Service City (GMSC), Senin (4/11/2019).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dalam peninjauan GMSC, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB memberikan catatan khusus kepada Pemkot Mojokerto.
Menurutnya, sebagai mal pelayanan publik (MPP), gedung yang dibangun di atas lahan eks RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo tersebut diharapkan bisa menerapkan ‘one stop service area’.
”Konsep dari pada mal pelayanan publik ini adalah mengintegrasikan tidak hanya perizinan, tetapi juga non-perizinan,” tandasnya.
Integrasi itu berupa penggabungan dari berbagai layanan, baik dari pemerintah pusat melalui kementerian atau lembaga maupun pemerintah daerah dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Termasuk pelayanan BUMN, BUMD, bahkan layanan swasta. ”Semua dalam rangka memberikan pelayanan terbaik dari masyarakat. Jadi, one stop service area,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Diah bersama rombongan dari Kemen PAN-RB lainnya meninjau langsung pelayanan di GMSC didampingi oleh Ning Ita, Walikota Mojokerto.
Diantaranya, pelayanan di Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPPKA); unit layanan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya; pengurusan perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP); perpanjangan SIM di Samsat Corner; BPR Syariah; serta belasan unit pelayanan lainnya.
Diah juga berharap Pemkot Mojokerto kedepannya bisa mengaplikasikan layanan one stop service area. Sehingga masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaat dari MPP.
”Kalau sudah bersatu di sini kan, semua berada dalam satu integrasi layanan. Jadi nggak ada lagi misalnya, ini layanan polisi, ini layanan imigrasi, BPN, layanan pemda, tapi semua dalam bentuk satu integrasi layanan,” bebernya
Diah juga sekaligus mengapreasiasi GMSC. Sebab, gedung yang terdiri empat lantai itu mampu menampung belasan unit kantor pelayanan di dalamnya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, luasnya masih bisa dioptimalkan dengan memperbanyak instansi lain.
Usai melihat berjalannya sejumlah pelayanan di GMSC, maka gedung yang dibangun sejak 2017 itu dinilai siap untuk diresmikan. ”Kami melihat langsung progresnya dan kesiapan untuk diresmikan oleh Pak Menteri (Men PAN-RB Tjahjo Kumolo). Tapi, kami juga memberikan saran-saran yang konstruktif supaya lebih oke lagi, pada saat diresmikan nanti,” terangnya.
Sementara itu, Ning Ita, Walikota mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengevaluasi sekaligus meningkatkan pelayanan di GMSC. Salah satu yang dinilai paling substansi yakni menyatukan berbagai pelayanan, baik perizinan dan non-perizinan didalam satu area.
”Beberapa hal yang menjadi catatan siap akan segera kami lakukan perubahan. Termasuk salah satunya adalah meamaksimalkan keberadaan infrastruktur yang sedemikian luas ini untuk memberikan one stop service,” jelasnya.
Bahkan, sangat dimungkinkan seluruh OPD pelayanan di bawah pemkot akan ditambahkan didalam GMSC. Upaya itu sejalan dengan rencana perampingan OPD yang jika peraturan daerahnya (Perda) telah didok oleh dewan. Sehingga akan ada 4 dinas yang di merger dengan OPD lainnya.
”Kemudian OPD-OPD yang memberikan layanan publik kita maksimalkan semua di sini (GMSC). Ini akan sangat dimungkinkan dan segera formulasi itu kita buat secepatnya,” imbuhnya.
Disinggung terkait target peresmian, proyek mutliyeras yang digeber sejak 2017 itu diproyeksikan akan di-launching secara resmi pada awal 2020 mendatang. Sebab, saat ini masih berjalan tahap pengerjaan fisik berupa finishing, serta pengadaan AC central dan genset. (sma/adm)
Baca juga :