Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
BPBD meminta agar warga yang bermukim di sekitar kawasan wisata atau akan bepergian ke objek wisata yang dipetakan rawan bencana. Seperti, longsor, banjir bandang, hingga pohon tumbang, selalu berhati-hati dan waspada.
M Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan itu disampaikan dari tingkat kecamatan hingga desa-desa yang rawan bencana.
’’Sejumlah tempat wisata yang banyak dikunjungi juga kita beri imbauan. Khususnya, di wilayah lereng Gunung Welirang, termasuk jalur Pacet -Cangar,’’ ungkapnya.
Kata Zaini, dari hasil mitigasi bersama intansi terkait, potensi bencana longsor hingga banjir saat ini memang cukup tinggi. Faktor penyebabnya, diantaranya minimnya reboisasasi dan menyusutnya pepohonan yang bisa menyerap air hujan.
Selain itu, selama musim kemarau, ada 851,9 hektare hutan di lereng gunung habis terbakar. Sehingga, kondisi itu sangat berpotensi menyebabkan bencana banjir dan longsor selama musim penghujan.
’’Potensinya terjadi di wilayah yang memiliki topografi pegunungan, seperti di Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo,’’ terangnya.
Kerawanan bencana juga berpotensi terjadi di area wisata. Diantarantanya karena banyaknya pohon tua rentan terjadi pohon tumbang saat angin kencang.
Apalagi BMKG menyatakan, bulan November sudah mulai masuk musim hujan, dan Mojokerto sering dilanda hujan deras yang disertai angin kencang, juga angin puting beliung.
’’Hasil mitigasi, di area wisata di Pacet dan Trawas ini masuk wilayah yang tidak boleh diabaikan. Apalagi, aktivitas setiap hari libur juga cukup tinggi,’’ jelasnya.
Zaini juga mengatakan, tempat wisata di Mojokerto yang kini menjadi primadona bagi wisatawan domestik. Seperti di Desa Padusan, Kecamatan Pacet dan beberapa lokasi Wisata lain di Pacet dan Trawas setiap tahun selalu menjadi atensi khusus.
Karena berpotensi terjadi pohon tumbang, longsor, dan banjir bandang. ’’Tentunya, kita berharap tidak sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, apa salahnya kita me-warning untuk siap siaga dan wasapada. Khususnya untuk kegiatan wisata alam, di titik rawan longsor kami juga tekankan untuk menyiapkan jalur evakuasi bencana,’’ pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :