Saksikan Gerhana, Komunitas Astronomi Siapkan 4 Teleskop di Alun-Alun Mojokerto

Hari ini (26/12/2019) Mojokerto terjadi fenomena gerhana matahari parsial dengan 70 persen tertutup bulan. Para pecinta astronomi pun mengamati fenomena tersebut.

Seperti yang dilakukan salah satu komunitas astronomi Majapahit club. Mereka melakukan observasi di Alun alun kota Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sejak pukul 10.00 WIB, mereka sudah bergegas mendirikan empat teleskop untuk mengamati fenomena gerhana bulan parsial. Selain sebagai edukasi masyarakat, fenomena ini juga menjadi sesuatu yang langka.

Siti Alfan Nur Hayati Ketua Komunitas Astronomi Majapahit Club mengatakan, pengamatan gerhana tersebut sebagai edukasi.

“Ya ini sebagai edukasi masyarakat biar tau secara gamblang soal gerhana matahari dan alhamdulilah, cuaca juga mendukung,” ungkapnya.

Kata Siti, pihaknya bersama teman-temanya sengaja memilih tempat di alun-alun Kota Mojokerto, karena lokasi tersebut dianggap mudah di jangkau oleh masyarakat dan bisa ikut mengamati.

Menurutnya, Mojokerto merupakan garis lintang, sehingga tidak dapat melihat gerhana cincin secara total, sehingga hanya terlihat 70 persen.

Pantauan gerhana itu menurut Siti, akan digunakan sebagai media edukasi ke masyarakat. Nantinya mereka akan memposting foto proses gerhana matahari parsial ke media sosial mereka beserta penjelasannya.

“Visi kita mempopulerkan ilmu astronomi ke masyarakat. Kita disini juga memberi tahu bagaimana cara mengamati gerhana yang benar. Selain itu kita juga memberikan kacamata khusus yang di buat untuk masyarakat,” paparnya.

Dari hasil pengamatan, puncak gerhana matahari di Mojokerto terjadi sekitar pukul 12.40 WIB hingga berakhir pukul 14.30 WIB.

Kegiatan observasi gerhana sebagian di alun-alun kota Mojokerto cukup menarik perhatian pengunjung dan beberapa diantaranya ikut mampir mengamati gerhana.

Eka Rahmawati, salah seorang pengunjung alun-alun Kota Mojokerto yang ikut mengamati fenomena mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh komunitas astronomi Majapahit club’ sangat menarik.

“Ya menarik, karena sebelum sebelumnya hanya melihat secara kasapata kadang juga memakai kaca mata, kali ini bisa melihat dengan alat ini (telesekop),” tandasnya. (sma/adm)

Baca juga :