Akibat air sungai meluber, sejumlah rumah warga dikawasan Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tergenang banjir, Senin pagi (03/02/2020).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, banjir akibat luapan sungai itu terjadi sejak Sabtu dinihari (01/02/2020), hingga Senin pagi (03/2/2020) mulai menggenangi perkampungan.
Menurut data Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, hingga Senin pagi, air akibat luberan Sungai Watu Dakon sudah menggenangi 29 rumah warga. 25 rumah diantaranya di Dusun Bekucuk, dan 4 rumah di Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Djoko Supangkat, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, banjir akibat luapan Sungai Watu Dakon sudah masuk ke rumah warga. “Meski disini (Mojokerto) tidak hujan, kondisi seperti ini akan terjadi. Karena ini banjir di akibatkan luapan sungai dari Jombang yang mengalir ke Mojokerto dan ini rutin terjadi tiap tahun,” terangnya.
Selain itu, akibat luapan sungai juga menggenangi hektaran sawah serta fasilitas umum di Desa Tempuran. Seperti Sekolah, Balai Desa hingga Gereja.
Sementara itu, Imam Saifudin, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto mengatakan, hingga kini kondisi banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko terpantau mengalami kenaikan. “Kalau trennya terus meninggi, tak menutup kemungkinan akan di buka dapur umum seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sejauh ini ada puluhan rumah dan fasilitas umum yang tergenang banjir. “Untuk ketinggian banjir cukup variatif, sebagian rumah sudah mencapai selutut orang dewasa dan di jalan di atas mata kaki,” katanya.
Hingga Senin pagi (03/02/2020), anggota Tagana Kabupaten Mojokerto juga turun ke lokasi untuk membantu melakukan evakuasi barang-barang dan perabotan rumah tangga milik warga, termasuk sekolah yang terendam banjir.
“Anggota akan tetap berada disini bersama OPD lain untuk terus bersiaga dan melakukan pemantauan di lokasi Banjir,” tegasnya. (sma/adm)
Baca juga :