Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, penyebab banjir yang menggenangi dua dua Dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto karena aliran sungai di Dam Sipon tersumbat.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, banjir yang melanda di dua tersebut terjadi sejak Sabtu lalu (01/02/2020) hingga hari ini Rabu (05/02/2020), air masih menggenangi puluhan rumah warga.
Menurut data BPBD, hingga hari ini (05/02/2020) air akibat luberan Sungai Watu Dakon sudah menggenangi sebanyak 40 lebih rumah warga di Dusun Bekucuk dan di Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Selain itu banjir juga menggenangi hektaran sawah serta fasilitas umum di Desa Tempuran, seperti Sekolah, Balai Desa hingga Gereja.
Djoko Supangkat, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, hasil pemetaan dari BPBD, penyebab banjir yang merendam dua dusun di Desa Tempuran tak hanya avur sungai Watu Dakon meluap, juga tersumbatnya aliran air di Dam Sipon yang berada di Desa Pageruyung, Kecamatan Gedeg.
“Selain karena intensitas hujan cukup tinggi sehingga air sungai Watu Dakon meluber, penyebab utama yang tidak kalah yakni tersumbatnya aliran air di Dam Sipon karena sampah juga ranting,” jelasnya.
Menurutnya, Dam Sipon menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Sehingga sejak kemarin, BPBD sudah melakukan rapat bersama BPBD Provinsi untuk menanggulangi hal tersebut.
Sementara itu, M. Zaini, Kepala BPBD mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan terhadap anggota Marinir untuk berupaya membuka sumbatan di Dam Sipon. “Kemarin kita usulkan meminta bantuan penyelam dari Marinir dan juga BPBD Provinsi untuk mengurai sumbatan di Dam Sipon, semoga bisa segera terealisasi dan teratasi,” jelasnya. (sma/adm)
Baca juga :