Tanggul anak Sungai Sadar yang berada di Dusun Mojogeneng, Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto kondisinya ambrol. Mirisnya, kondisi itu sudah berlangsung 4 tahun belum tersentuh perbaikan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kondisi itu membuat warga kian was-was. Sebab sampai saat ini, tanggul jebol itu berada tepat di sebelah gedung TPQ (Taman Pendidikan Alquran).
Rudiyanto, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sadartengah mengatakan, saat kondisi tanggul yang ambrol kian melebar.
“Ini terus tergerus debit air dan kini kondisi tanggul ambrolnya kian melebar hingga mencapai 25 meter, namun tak kunjung ada perhatian,” terangnya.
Tidak adanya penanganan serius dari pemerintah membuat warga merasa was-was. Tingginya curah hujan belakangan ini turut membuat orang tua wali murid TPQ resah. Mereka khawatir dengan ambrolnya tanggul yang semakin melebar, akan berdampak buah hati mereka yang setiap harinya mengaji di TPQ Nurul Huda.
Menurutnya, setiap hari setidaknya ada empat kelas TPQ dimanfaatkan belajar mengajar bagi 150 santri dari empat dusun. Diantaranya dari Dusun Damarsih, Desa Kepuhanyar; Dusun/Desa Ngarjo; serta Dusun Sadar, dan Dusun Sadar, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar.
’’Kalau dibiarkan mengancam keselamatan anak-anak juga. Apalagi, sewaktu-waktu longsoran ini merembet ke gedung TPQ. Harusnya pemerintah segera bertindak,’’ tandasnya.
Kondisi tanggul ambrol juga tak jauh dari permukiman warga dan dam sungai. Di sisi lain, dam sungai juga menjadi akses satu-satunya warga antar dusun dan desa.
Sehingga, setiap kali hujan deras terjadi di kawasan Pacet, selalu membuat resah. ’’Warga khawatir kalau ada banjir. Retakan tanah penahan Kali Sadar juga longsor kurang lebih dua meter dan sangat bahaya,’’ ujarnya.
Hingga 4 tahun ini belum pernah ada penanganan serius dari pihak-pihak terkait. Jangankan untuk memperbaiki, kata Rudiyanto, membuat tanggul secara darurat saja tidak ada. Terakhir, longsoran tanggul terjadi awal tahun ini.
Tigginya debit air yang mengalir deras membuat kerusakan makin lebar. Jika sebelumnya longsoran tanggul terjadi pada satu sisi, sekarang melebar ke dua sisi.
Panjang longsoran juga semakin parah mencapai 25 meter dari sebelumnya 10 meter. ’’Retakan-retakan baru juga bermunculan,’’ tegasnya.
Selain itu, akibat ambrolnya tanggul juga membuat pagar pembatas yang mengelilingi TPQ juga iku jebol. Akibatnya, tidak ada lagi yang membatasi antara bangunan TPQ dan longsoran tanggul. (sma/adm)
Baca juga :