Beberapa Gapuro ala Majapahit di Mojokerto Ambruk, Kejaksaan Mulai Turun Tangan

gapura pintu masuk Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu yang ambruk pada Selasa (3/3/2020).

Selama sekitar sebulan terakhir, ada beberapa gapura berkonsep ala Majapahitan di Kabupaten Mojokerto ambruk.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, beberapa gapura ala Majapahitan yang ambruk tersebut diantaranya gapura Pasar Rakyat sekaligus Rest Area Mojo Kembangsore Park (MKP) di Desa Petak, Kecamatan Pacet. Gapura tersebut ambruk beberapa waktu lalu. Kemudian, gapura pintu masuk Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu yang ambruk pada Selasa (3/3/2020).

Menanggapi hal ini, Agus Hariyono, Kasi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Mojokerto mengatakan, timnya terus terjun ke lokasi untuk menilik runtuhnya proyek yang didanai pemerintah. Misalnya, gapura Pasar Rakyat sekaligus Rest Area Mojo Kembangsore Park (MKP) di Desa Petak, Kecamatan Pacet. ’’Kita sudah ke sana. Dan, ternyata langsung diperbaiki,” terangnya.

Menurut dia, runtuhnya sebagian gapura yang didanai Bantuan Keuangan (BK) Desa itu dipastikan bukan  force majeure. Semisal tersambar petir seperti yang ditegaskan pemerintah desa. ’’Kalau force majeure, tentu akan dilihat dulu. Dan, kalau tersambar petir, juga akan terlihat. Apakah ada saksi atau bekas hangus di sekitarnya,’’ tambahnya.

Bisa jadi, robohnya gapura di Desa Petak, Kecamatan Pacet itu, disebabkan air hujan yang tertahan atau ngendon di salah satu sisi bangunan. Sehingga membuat bangunan menjadi rapuh dan berakhir ambruk. ’’Bisa jadi ada kubangan dan air jenuh. Sehingga, membuat bangunan menjadi rapuh dan ambrol,’’ prediksinya.

Untuk membuktikan berbagai spekulasi itu, kata Agus, harus dibuktikan dengan kajian teknis oleh ahli. Sehingga, data yang dibutuhkan bisa diketahui secara ilmiah. Karena, proyek swakelola tersebut kini sudah bisa dimanfaatkan dan mengembalikan pemandangan seperti semula. ’’Meski sudah dibangun, kami tidak akan tutup mata jika kemudian masih menimbulkan persoalan,’’ jelasnya.

Kejari Kabupaten Mojokerto juga memantau robohnya gapura di kawasan Gondang dan gapura masuk Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu.

Agus juga mengatakan, khusus gapura Jrambe, pihaknya sudah mengumpulkan sejumlah data, serta tahun pembangunan gapura. ’’Usianya sudah cukup lama. Data kami, sudah 12 tahun. Tentunya, kalau sudah lama, ada faktor usia. Tetapi, kalau bangunan baru, itu yang akan menjadi perhatian serius kami,’’ pungkasnya. (sma/adm)

Baca juga :