Ning Ita Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok di Kota Mojokerto Aman

Warga diminta untuk tidak melakukan punic buying ditengah maraknya wabah virus Corona atau Covid-19. Sebab, Ika Puspitasari atau Ning Ita, Walikota Mojokerto memastikan, kebutuhan pokok diwilayah Kota Mojokerto aman.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Ning Ita, Walikota pastikan stok pangan aman. Dia juga minta semuanya waspada terkait Covid-19, tapi jangan sampai terjadi kepanikan. Ning Ita menghimbau warga untuk tidak melakukan penyetokan dalam kapasitas yang besar. Sehingga nantinya tidak akan muncul punic buying di pasar.

“Kalau untuk pasar tradisional tidak ada pembatasan, tapi kalau di toko modern mungkin ada. Karena stok di toko modern tidak banyak. Kita selalu berkoordinasi dengan TPID (Tim Pengendali Inflasi daerah) dan TPIP (Tim Pengendali Inflasi Pusat), bagiamana kebutuhan pangan bahan pokok aman,” terangnya.

Namun, Ning Ita juga tidak menampik jika ada beberapa komoditi bahan makanan pokok dan bumbu dapur yang saat ini melonjak tajam. Diantaranya gula pasir yang saat ini mencapai Rp18.000 perkilogram (Kg), dari sebelumnya Rp14.000 per-Kg. Sedangkan harga cabai rawit saat ini mencapai Rp 50.000 per-kg.

“Memang ada kenaikan yang signifikan kisaran 20% gula. Tapi informasi dari TPIP hari ini gula impor sudah masuk dan akan didistribusikan melalui TPID se-Indonesia. Selain itu yang naik sangat signifikan cabai. Karena suplay menurun jadi harganya naik signifikan. Sembako yang lain masih stabil,” tandasnya.

Dia juga mengaku, pihaknya sudah menerima Surat Edaran (SE) dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait adanya kenaikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp 50.000. Sehingga, jumlah bantuan yang bakal diterima penerima manfaat menjadi sebesar Rp 200.000.

“Mulai bulan April dinaikan Rp 50 ribu sehingga menjadi 200 ribu dalam rangka menfatasi dampak Covid-19. Kami mengimbau warga tetap berada di rumah. Karena kita tidak tahu tubuh kita yang sehat, tetapi sudah membawa virus tersebut. Sehingga bisa menularkan ke orang lain. Jadi harus waspada, tapi jangan panik,” tegas Ita.

Secara terpisah, Ardian Firmansyah, salah satu penjual di pasar Tanjung membenarkan, jika beberapa bahan pokok seperti gula mengalami kenaikkan yang signifikan sejak adanya wabah corona. “Mulai satu bulan sejak wabah masuk itu yang gula naiknya bertahap dari Rp 14.000, Rp 15.000, terus naik jadi Rp 17.000, dan sekarang jadi Rp 18.000 perkilonya. Belum mpon-mpon tadinya Rp 36.000 jadi Rp 44.000 per kilo, tapi masih tetap dibeli warga,” imbuhnya. (sma/ADV)

Baca juga :