Omset Pedagang Pasar Tradisional Anjlok Imbas Corona, Pemda Mojokerto Fasilitasi via Pasar Online

Foto : Suwardi, penjual buah di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto yang omzetnya menurun terimbas Covid-19. (Rizalamrullah/radarmojokerto.id)

Mewabahnya virus corona (Covid-19) sangat berdampak pada pendapatan pedagang pasar tradisional di Kota Mojokerto, salah satunya yang berjualan di pasar Tanjung  Anyar.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, selama masa pandemi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Apalagi pemerintah mengimbau agar masyarakat menerapkan physical distancing atau menjaga jarak fisik. Untuk itu Disperindag Kota Mojokerto mulai mengalihkan sistem penjualan di pasar tradisional secara online.

Ganesh P Kreshnawan, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Mojokerto mengatakan, sistem penjualan online baru digulirkan mulai awal pekan ini. Untuk sementara waktu, masih diterapkan di Pasar Tanjung Anyar. ”Sudah kita gagas untuk Pasar Tanjung online,” ujarnya, kemarin (17/04/2020).

Cara penjualan melalui Daring (Dalam jaringan) itu bertujuan untuk memberi alternatif bagi pedagang yang terdampak langsung Covid-19. Sebab, selama masa pandemi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat.

Melalui pasar online ini juga diharapkan warga bisa tetap di rumah. ”Karena warga bisa berbelanja tanpa keluar rumah, sehingga pedagang tetap bisa mendapat pemasukan,” terangnya.

Ganesh mengakui, jika sistem penjualan beli online itu belum bisa diterapkan ke semua pedagang. Sebab, tidak semuanya pedagang melek Informasi Teknologi (IT). Selain itu, rata-rata juga belum memiliki kartu ATM.

Sehingga untuk awal ini pasar online hanya dilakukan terhadap sebagian pedagang saja. Sedangkan sistem transfer untuk pembayarannya menggunakan rekening bersama. ”Hanya di sampling beberapa pedagang yang bersedia dan mampu menyediakan kebutuhan saja,” paparnya.

Untuk mekanismenya, kata Ganesh, masih dilakukan dengan cara sederhana. Yakni,  produk penjualan akan diunggah melalui akun media sosial instagram Pasar Tanjung Online. Selain informasi produk dan harga, juga disertakan nomor telepon pedagang. Sedangkan proses pengiriman barang dilakukan melalui jasa pengantaran maupun ojek online (ojol).

”Jadi transaksi bukan tanggung jawab kami lagi. Tapi langsung antara pedagang dan pembeli,” tandasnya.

Ganesh juga mengatakan, di tengah wabah virus korona ini, aktifitas di pasar tradisional Kota Mojokero tetap buka seperti biasa. Sebagai upaya pencegahan penyebaran, di titik-titik pintu masuk telah disediakan fasilitas cuci tangan maupun bilik disinfektan.

Secara terpisah, Suwardi (65), salah satu pedagang buah di Pasar Tanjung Anyar mengatakan, pihaknya masih kesulitan untuk menerapkan penjualan online. ”Lebih enak jualan secara langsung saja,” jelasnya.

Dia juga mengaku, sejak adanya virus korona yang merebak di wilayah Jawa Timur, pendapatannya sangat berkurang drastis. Sebelum adanya pandemi korona, dia mampu mendapat omzet rata-rata Rp 1 juta per hari. Tapi akhir-akhir ini merosot hingga 50-70 persen. ”Sekarang dapat Rp 500 ribu sudah banyak. Kadang hanya Rp 300 ribu sehari,” keluhnya. (sma/adm)

Baca juga :