Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga daerah yakni Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo berdampak sepinya penumpang di Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, suasana di terminal Kertajaya Kota Mojokerto tampak terlihat sepi. Bus antar Kota yang biasanya datang silih berganti untuk memuat penumpang, kini sudah tak terlihat.
Seperti bus Mira, Eka dan beberapa bus lainnya yang biasanya beroperasi dengan tujuan Surabaya, dan Trenggalek. Yang ada hanya bus Mini Pasuruan-Mojokerto. Itu pun sudah berkurang.
”Mulai beberapa hari terakhir semuanya sudah tidak beroperasi,” kata Yoyok Kristyowahono, Kepala UPT DLLAJ Mojokerto, Sabtu (02/05/2020).
Kata Yoyok, sejak Selasa lalu (28/04/2020) Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) untuk sementara waktu resmi tidak beroperasi hingga 14 hari kedepan, atau sampai waktu penerapan PSBB di Surabaya telah berakhir. Yakni pada hari Sabtu (11/5).
Namun waktu yang cukup panjang itu bisa saja akan diperpanjang, jika angka masyarakat yang terpapar Covid-19 masih tinggi.
”Untuk pastinya kami belum mengetahui. Kemungkinan kalau sudah angka penurunan orang yang tertular virus corona ini sudah signifikan, baru akan beroperasi kembali,” katanya.
Yoyok juga mengatakan, selain berdampak pada tidak adanya bus AKAP yang melintas di terminal Kertajaya, bus mini yang biasa beroperasi Mojokerto-Pasuruan (PP) juga terdampak.
Bahkan, puluhan bus mini yang biasanya berjajar di terminal, kini banyak yang tidak beroperasi karena penumpang yang semakin hari semakin menurun.
Secara otomatis mereka (Para Supir) mengalami kerugian karena busnya sepi dari penumpang. ”Sebagian besar sudah tidak beroprasi karena rugi tidak ada penumpang,” tegasnya.
Menurutnya, dari 70 bus mini yang ada, hanya 3 sampai 6 bus mini yang beroperasi. Itu pun penumpangnya sangat minim. Hanya saja, dirinya tidak bisa mengungkapkan jumlah penurunan penumpang.
”Yang pasti 64 bus mini sudah tidak beroperasi karena sepi penumpang,” pungkasnya. (sma/adm)
Baca juga :