Gagas Kampung Tangguh di Mojokerto Ditengah Pandemi Covid-19, Begini Tujuannya

Pemkab Mojokerto bersama Polres Mojokerto menggagas Kampung Tangguh, untuk memperkuat pencegahan penularan Covid-19 di Desa Balongwono, Kecamatan Puri. Kampung Tangguh itu merupakan hasil dari kerja sama antara Polres, Forkopimda, Gugus Tugas Penaganan Covid-19, serta masyarakat.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, opsi Kampung tangguh itu dipilih karena sebagai bentuk pencegahan awal dari kesadaran masyarakat, dalam memutus penyebaran COVID-19 di Kabupaten Mojokerto yang kini terus meningkat.

Pungkasiadi, Bupati Mojokerto mengatakan, pembentukan kampung tangguh merupakan gagasan upaya untuk memutus penyebaran wabah virus COVID-19 di Mojokerto, terlebih dalam hal memunculkan kedisplinan masyarakat dan kesadaran.

“Kampung tangguh ini merupakan ide luar biasa, kita juga mengapresiasi dan mendorong permasalahan ini untuk dikembalikan kepada mayarakat dalam memunculkan kembali gotong royong, disiplin, membiasakan hidup bersih dan tak ketinggalan kesadaran masyarakat,” terangnya.

Menurutnya, dengan dibentuknya kampung tangguh akan bisa memutus penyebaran COVID-19, sebab didalamnya ada kerja sama dengan masyarakat.

“Artinya dengan dibentuknya kampung tangguh permasalahan, dari mulai kesehatan hingga sosial, semoga bisa diatasi sejak dini, terlebih kesadaran masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, AKBP Feby Hutagalung, Kapolres Mojokerto mengatakan, ada 14 kampung tangguh yang dibentuk untuk memperkuat pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.

“Kita berharap semua Desa bisa diberlakukan. Namun nanti, rencananya di setiap kecamatan akan ada 3 desa untuk membentuk kampung tangguh dengan syarat sesuai dengan mekanisme yang sesuai dan bertahap,” terangnya.

Kapolres juga mengatakan, pembentukan kampung tangguh itu merupakan gagasan pemerintah pusat yang saat ini akan memberlakukan ‘New Normal’.

“Mengacu hal itu. Kita rasa, salah satu konsep kampung tangguh sangat berkolerasi dengan memandirikan masyarakat dalam menanggapi permasalahan covid-19 dan permasalahan lain, sehingga nanti meraka bisa meganatisipasi sejak awal ditinggkat desa,” ujarnya.

Minimal masyarakat paham soal karantina, paham dengan penanganan orang sakit, dan penanganan orang meninggal baik karena Covid-19 maupun tidak.

Kampung tangguh juga dilengkapi bidang ekonomi yang kaitannya dengan ketersediaan pangan. Selain itu, Kampung Tangguh juga harus memiliki lumbung pangan.

Masyarakat yang mampu memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu atau terdampak pandemi Covid-19. Bantuan itu dikumpulkan dalam lumbung pangan yang dikelola oleh petugas.

“Saat ini vaksin belum ditemukan. Sehingga vaksin COVID-19 saat ini adalah kedisiplinan masyarakat yakni dengan cara mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya. (sma/adm)

Baca juga :