5 Warganya Positif Corona, Kampung di Mojokerto Lakukan Karantina Mandiri

Jumlah pasien positif covid-19 di Kabupaten Mojokerto hingga 2 Juni 2020 mencapai 38 orang. Lima pasien diantaranya di Dusun/Desa Bendung di Kecamatan Jetis yang sudah menjadi penyebaran lokal.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, saat ini di Desa Bendung ini dilakukan karantina mandiri. Semua warga yang keluar masuk harus melewati “one gate” yang dijaga 24 jam dan dilakikan pemeriksaan suhu tubuh serta penerapan protokol kesehatan.

Pungkasiadi, Bupati Mojokerto mengatakan, penerapan karantina mandiri di Dusun Bendung sudah dilakukan sejak 14 hari yang lalu setelah ditemukan 5 warga yang positif Corona.

“Sejak kira-kira 14 hari yang lalu, di sini sudah dibentuk PSBM namanya. Jadi, kesepakatan mandiri desa,” ungkap Pungkasiadi, saat meninjau Dusun Bendung.

Sementara penyebaran virus corona di Dusun Bendung bermula dari ditemukannya pasangan suami-istri, yaitu pria 50 tahun dan perempuan 48 tahun yang dinyatakan positif setelah ada riwayat dari Jakarta.

Setelah itu, menular ke balita keponakannya berusia 4 tahun, tetangganya perempuan 36 tahun dan pria 40 tahun ayah dari balita 4 tahun yang positif covid-19.

Meski demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto belum menerapkan karantina wilayah di Dusun Bendung. Namun menjadikan kampung tangguh.

Menurut Pungkasiadi, Dusun Bendung cukup dijadikan kampung tangguh untuk mencegah penyebaran virus Corona. Selain penerapan protokol kesehatan di pintu masuk kampung, juga terdapat divisi kesehatan, informasi dan lumbung pangan yang melibatkan warga Dusun Bendung.

Saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto sedang mengevaluasi hasil karantina mandiri di Dusun Bendung. Diantaranya dengan menggelar rapid test secara acak terhadap warga setempat.(sma/udi)

Baca juga :