Peserta didik jenjang SD negeri dan SMP negeri tahun ajaran 2020/2021 di Kota Mojokerto tidak akan mendapatkan bantuan seragam gratis.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, program Pemkot Mojokerto itu terpaksa dialihkan untuk penanganan Covid-19. Padahal paket pengadaan seragam gratis tersebut sempat masuk ke meja lelang.
Amin Wachid, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto mengatakan, program seragam gratis sudah disiapkan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar. Rencananya akan direalisasikan berupa seragam tiga stel yang akan diperuntukkan bagi peserta didik baru.
Dispendik sempat menyorongnya Unit Layanan Pengadaan (ULP) sejak akhir Februari lalu. Bahkan sempat naik lelang di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Namun paket pengadaan barang yang bersumber dari APBD tahun 2020 itu terpaksa dibatalkan sebelum ditemukan pemenang.
Menurut Amin, langkah pembatalan itu terpaksa dilakukan, menyusul adanya pengalihan anggaran atau refocusing untuk penanganan Covid-19.
Sehingga siswa yang diterima pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 nanti tidak akan menerima bantuan seragam gratis.
Disisi lain, saat ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga masih belum diberlakukan tatap muka secara langsung. Sebab Walikota Mojokerto masih memperpanjang masa belajar dari rumah secara Daring (Dalam Jaringan).
Sebenarnya, Dispendik telah mengalokasikan seragam kepada 2.144 siswa SMPN dan 1.484 SDN. Masing-masing bantuan itu berupa satu stel kain seragam nasional, seragam khas Kota Mojokerto dan pramuka.
Langkah pengalihan anggaran itu dinilai harus dilakukan, mengingat kasus Covid-19 di Kota Mojokerto yang masih terus bertambah. (sma/udi)
Baca juga :