Musim Kemarau Diprediksi Lebih Lama, Ini Upaya BPBD Mojokerto

Foto : Ilustrasi kekeringan akibat musim kemarau panjang

Sesuai prediksi Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini memang sudah memasuki musim kemarau.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu langkah mitigasi juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, untuk antisipasi kekeringan dan krisis air bersih yang setiap tahun melanda. Upaya itu juga menjadi penanggulangan bagi warga yang selalu terdampak.

Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, kalau untuk pemetaan sudah dilakukannya, namun untuk saat ini belum sampai ada yang terdampak.

Jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, krisis air bersih di Kabupaten Mojokerto terdapat di 3 Kecamatan yang menjadi langganan setiap tahun. Diantaranya di Kecamatan Ngoro.

BPBD menjelaskan, dua wilayah itu setidaknya ada 6 desa yang selalu terdampak. Di Kecamatan Ngoro yakni Desa Kunjorowesi, Desa Manduromanggunggajah, Desa Kutogirang dan Desa Wotanmas Jedong.

Sedangkan di Kecamatan Dawarblandong, krisis air berdampak di Dusun Sekeping, Dusun Dawar, Dusun Ngagrok, Dusun Genceng, dan Dusun Mlati, Desa Simongagrok. Sementara itu, untuk satu wilayah lagi yakni di Desa Duyung, Kecamatan Trawas

Untuk itu kata Zaini, masyarakat harus bersiap diri sejak dini menghadapi musim kemarau. Karena dari hasil Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) bidang PK BPBD se-Jawa Timur, diprediksi musim kemarau tahun ini hingga tahun depan, di Jatim kekeringan akan lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan  langkah sejak dini terkait bencana kekeringan.

Menurutnya, perlu adanya solusi permanen untuk bencana kekeringan lewat kajian survei geolistrik untuk mencari sumber air terdekat. (sma/udi)

Baca juga :