Takut Polisi, Dua Bocah Naik Motor Protolan di Mojokerto Putar Balik Lalu Tabrak Pengendara

Diduga takut dengan petugas kepolisian, dua bocah dibawah umur di Kota Mojokerto nekad putar arah motor mereka, hingga menabrak pengendara lain.

Dari informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, peristiwa ini terjadi pada Jum’at (21/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di JL. Raya Hayam Wuruk (depan kantor perkebunan) Kelurahan Magersari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Dua bocah itu mengendarai motor Yamaha Mio protolan dengan nopol N-6182-WY. Keduanya melaju dari arah Barat ke Timur.

Sesampainya di lokasi kejadian, mendadak motor yang dikendarai oleh F (16) asal Lingkungan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto dengan membonceng N, seorang perempuan (15) Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto berputar arah. Karena diduga mengetahui adanya petugas kepolisian.

Saat berusaha kabur untuk menghindari pihak kepolisian, mereka menabrak pengendara lain yang saat itu melintas. Beruntung, atas kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.

“Semua selamat, hanya mengalami luka ringan saja, termasuk yang di tabrak pengendara motor Honda Vario dengan S-3542-YI warga JL. Panglima Sudirman, Desa Pulolor, Kabupaten Jombang,”ungkap Ipda Lukman Basoni, Kanit Lantas Polresta Mojokerto, Jum’at (21/8/20).

Pristiwa kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan tersebut, saat ini tengah ditangani oleh petugas kepolisian.

Menurutnya, kronologi kecelakaan berawal saat motor Yamaha Mio yang dikendarai dua bocah itu mendadak putar balik. Namun tanpa disadari, saat putar balik tepat dibelakang motor keduanya terdapat kendaraan lain.

“Dia menduga motor yang di kendarai dua anak dibawah umur ini ketakutan dengan sendirinya, karena mereka tidak membawa helm, sepeda motor pretelan ban kecil, pokoknya gak sesuai dengan spektek,” tegasnya.

Pihaknya menghimbau, agar para orang tua lebih tegas dalam memberikan anak di bawah umur fasilitas kendaraan. Sebab, selain melanggar dan terkesan memanjakan, hal itu sangat berisiko karena anak di bawah umur masih labil dalam berkendara.

“Jika memang sayang anak jangan biarkan anak membawa kendaraan sendiri. Kalau kecelakaan bisa fatal akibatnya. Kita bisa bercermin dengan kejadian-kejadian laka lantas sebelumnya, yang didominasi anak bawah umur,” tandasnya. (sma/udi)

Baca juga :