Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto bakal terus menggelar razia untuk menekan peredaran narkoba di Mojokerto, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Kota Mojokerto yang diwarnai banyaknya tempat hiburan malam dan kos-kosan diduga menjadi sasaran empuk bandar narkoba. Hal ini terlihat dari data ungkap kasus BNNK Mojokerto sejak Januari 2017, penyalah gunaan narkoba didominasi pemandu lagu (ledies club) dan pekerja entertainment.
AKBP Suharsi, Kepala BNNK Mojokerto mengatakan, maraknya narkoba di Mojokerto, selain karena faktor ekonomi, juga tingkat mobilitas warga yang cukup tinggi. “Perubahan kawasan urban kota menjadi faktor paling memlengaruhi tingginya peredaran narkoba di Mojokerto.” Ungkapnya.
Dalam kurun waktu belum genap setahun penuh, BNNK berhasil menangkap belasan pengedar di tiga wilayah sekaligus, Polres Mojokerto, Polres Mojokerto Kota dan Polres Jombang. “Ada 13 Tersangka dari 10 kasus, ini hasil kerjasama tiga Satnarkoba, Polresta Mojokerto sebanyak 6 terangka, Jombang 5 tersangka, dan Polres Mojokerto 2 tersangka.” Terangnya.
Sementara mengenai barang bukti yang diamankan, Kata Suharsi, sejak awal Januari hingga akhir Oktober BNNK berhasil menyita 25,6 gram sabu, 6 butir pil dobel L dan 148.2 gram ganja kering. “Dan kami akan terus melakukan razia dan operasi bersinar untuk mencari pelaku lain sampai akhir tahun,” tegasnya.
Catatan BNNK Mojokerto, dari 22 kali operasi yang dilakukan sedikitnya ada 88 orang yang diketahui positif pengguna narkoba, “24 orang ditemukan di empat hiburan, 24 orang di rumah kos, 21 orang di lapas dan 13 orang dari ungkap kasus, serta voluntary sebanyak 7 orang.” Tambahnya.
BNNK Mojokerto juga telah melakukan tes urine pada 51 pemandu lagu (ladies Club) di Mojokerto, 14 diantaranya diketahui positif pengguna narkoba dan dalam proses assessment dan wajib lapor.(sma)
Keterangan Foto :
Kegiatan BNNK saat razia jelang Ramadhan 2017