Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur berkunjung ke Kota Mojokerto, untuk sosialisasi gerakan Jatim Bermasker, Minggu kemarin (30/8/2020). Kunjungan Khofifah itu dimanfaatkan oleh Ika Puspitasari atau Ning Ita, Walikota Mojokerto untuk memperkenalkan hasil karya para pelaku usaha mikro di wilayah setempat.
Bertempat di gedung raw material, Khofifah bersama Ning Ita meninjau beberapa program kemandirian pangan yang tengah dijalankan oleh Pemkot. Diantaranya pertanian dan perikanan yang dilakukan dengan organik, yang berlanjut ke gedung workshop industri alas kaki.
Bertempat di gedung workshop industri alas kaki, Khofifah melihat secara langsung proses produksi serta hasil karya para pelaku usaha mikro Kota Mojokerto. Seperti pembuatan masker dan APD, kerajinan bordir dan batik. Produk pangan juga turut menjadi perhatian khofifah, seperti frozen food yang diolah dari hasil peternakan dan perikanan organik. Termasuk berbagai makanan olahan dari daun kelor dan minuman tradisional.
Ning Ita mengatakan, para pelaku industri alas kaki yang menjadi andalan di Kota Mojokerto terdampak akibat pandemi covid-19. “Khususnya terkait UMKM para pengrajin industri alas kaki 100% terdampak kami memberikan pelatihan, ada 23 jenis pelatihan yang kami berikan secara masiv. Dimana pelatihan ini adalah transformasi dimana mereka yang berusaha di bidang alas kaki dialihkan kepada usaha lain yang saat ini tidak terdampak. Seperti makanan, minuman, pembuatan APD dan lainnya,” jelasnya.
Seperti yang disampaikan Ning Ita saat membuka pelatihan pembuatan frozen food beberapa waktu lalu, pelaku usaha mikro merupakan penggerak ekonomi kerakyatan. Untuk itu dalam penanganan dampak ekonomi di Kota Mojokerto, pemerintah menggandeng beberapa sektor BUMN dan BUMD maupun bantuan dari Kemensos, untuk ketahanan pangan budi daya ikan unggas, budi daya ikan dan budi daya sayuran.
Sementara itu, Khofifah mengatakan, selain menerapkan protokol kesehatan untuk mengatasi pandemi Vovid-19, sektor ekonomi juga menjadi salah satu perhatian. “Ada upaya yang harus terus diseiringkan antara menjalankan protokol kesehatan dengan upaya menggerakkan sektor ekonomi.”jelasnya.
Dia mengatakan, masa pandemi, sektor agro di Jawa Timur mengalami kenaikan. Untuk itu sektor agro, baik pertanian, perikanan, peternakan harus didorong untuk mendapat ruang yang lebih strategis lagi. (sma/ADV)
Baca juga :