Para pedagang pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto diminta segera mengosongkan area perdagangan. Sebab Dinas PU dan Penataan Ruang (DPUPR) akan segera menggarap jalan Tanjung sepanjang kurang lebih 200 meter tersebut.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sejak pertengahan Agustus 2020 lalu, Disperindag sudah sosialisasi ke pedagang yang berjualan di jalan Tanjung. Mereka juga diminta untuk mensterilkan area.
Ruby Hartoyo, Kepala Disperindag Kota Mojokerto mengatakan, sebenarnya dilokasi sudah bersih, tapi karena belum ada pekerjaan fisik, maka mereka (pedagang) masih menggelar kembali aktifitas jual beli di sepanjang jalan tersebut. Itupun mereka tidak mendirikan kembali lapaknya, melainkan hanya menggelar dagangan di trotoar dan bahu jalan. Atau hanya menggelar dagangan secara lesehan.
Ruby juga mengatakan, proyek peningkatan jalan senilai Rp 1,1 miliar tersebut berkontrak pada Jumat (28/08/2020) lalu. Untuk itu pihaknya kembali meminta pedagang mengosongkan area. Disperindag memberikan batas waktu sampai akhir pekan ini agar di sepanjang Jalan Tanjung tidak ada aktifitas jual beli. Kalau tidak, maka nanti UPT Pasar dan Satpol PP yang akan turun untuk pembersihan dan agar tidak dipakai jualan.
Ruby juga mengakui, pihaknya tidak menyediakan tempat relokasi bagi para pedagang yang mayoritas berjualan buah itu. Karena sebagian mereka sebenarnya memiliki lapak dan kios didalam Pasar Tanjung Anyar. Tapi mereka memilih tempat di pinggir jalan, agar lebih mudah menjaring pembeli.
Sekedar informasi, paket proyek di jalan tanjung merupakan salah satu dari lima paket peningkatan jalan di Kota Mojokerto. Meski sempat tertunda karena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, tapi kelima paket proyek itu kembali digulirkan. Hal itu setelah mendapat anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Cadangan 2020. (sma/udi)
Baca juga :