Pemkot Mojokerto terpaksa menutup Puskesmas induk Kedundung, Kecamatan Magersari. Hal itu karena seorang tim tracing diketahui terkonfirmasi Covid-19.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penutupan puskesmas tersebut dilakukan sejak Sabtu kemarin (12/9/2020) sampai Jumat mendatang (18/9/2020). Hal itu dilakukan untuk kewaspadaan untuk memutus penyebaran Covid-19.
Gaguk Tri Prasetyo, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto mengatakan, penutupan dilakukan menyusul salah satu Tenaga Kesehatan (Nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19. Nakes itu merupakan petugas yang tergabung di tim tracing atau melacak orang-orang yang memiliki kontak erat.
Dari hasil uji swab, nakes itu dinyatakan positif pada Jumat lalu (11/9/2020). Sehari kemudian, Pemkot langsung melakukan penutupan sementara. Saat itu juga dilakukan sterilisasi di lingkungan Puskesmas Kedundung.
Sehingga semua pelayanan dilakukan pengalihan. Mulai pelayanan rawat inap, persalinan dan kegawatdaruratan, untuk sementara waktu dialihkan ke Puskesmas Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon atau ke rumah sakit terdekat.
Menurutnya, nakes tersebut masuk dalam kasus konfirmasi tanpa gejala. Saat ini salah satu tim tracing Puskesmas Kedundung itu menjalani isolasi mandri. Untuk itu dengan temuan kasus konfirmasi positif Covid-19 tersebut, tim gugus tugas juga melakukan tracing.
Hasilnya, sekitar 40 petugas yang teridentifikasi memiliki riwayat kontak dengan nakes itu langsung dilakukan uji swab dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Tapi hingga kemarin uji laboratorium belum diketahui hasilnya.
Sebelumnya, pelayanan Pustu Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari juga sempat dialihkan mulai 9-12 September lalu. Sebab ada seorang bidan yang terinfeksi Covid-19. Pelayanan Pustu sempat dialihkan ke Puskesmas induk Kedundung, Kecamatna Magersari. Tapi Fasilitas Kesehatan (Faskes) itu juga ditutup sementara. (sma/udi)
Baca juga :