Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto memastikan akan tetap melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) ditengah pandemi ini.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pelaksanaan BIAS belum bisa dilakukan bulan ini dan diperkirakan berlangsung pada bulan Oktober nanti. Hal itu karena belum adanya pembelajaran secara tatap muka di jenjang SD.
dr Langit Kresna Janitra, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto mengatakan, pemberian vaksinasi bagi anak sekolah harus tetap dilaksanakan. Sebab pemberian imunisasi rutin tersebut bertujuan untuk menunjang kekebalan tubuh anak dari ancaman berbagai penyakit.
Langit juga menjelaskan, akibat pandemi Covid-19, jadwal pelaksanaanya tidak bisa diterapkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya petugas kesehatan turun untuk menyisir siswa sejak Agustus, namun untuk tahun ini terpaksa harus diundur.
Menurutnya, seluruh pendidikan tingkat dasar hingga kini masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (pjj). Sehingga untuk jadwal imunisasi harus koordinasi terlebih dulu dengan Dinas Pendidikan.
Disisi lain, proses pemberian vaksinasi dilakukan dengan tatap muka secara langsung. Sehingga diperlukan persiapan protokol kesehatan yang ketat selama pemberian imunisasi terhadap siswa.
Total sasaran proyeksi dalam program BIAS tahun ini mencapai 50.576 siswa tingkat SD/MI. Masing-masing akan diberikan vaksin campak atau measles-rubella (MR) serta difteri-tetanus (DT).
Imunisasi masal itu juga menyasar 16.860 siswa kelas II dan 16.923 siswa kelas V yang diberikab vaksin TD.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Masing-masing puskesmas nantinya akan menjadwalkan pelaksanaan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pada masa pandemi ini ada tiga alternatif pelaksanaannya.
Antara lain, menggelar imunisasi di sekolah dengan mengundang siswa secara bergilir, vaksinasi dilakukan di puskesmas setempat, serta dengan pelayanan keliling atau petugas melakukan jemput bola.
Langit memperkirakan, vaksinasi serentak yang dilaksanakan di 27 wilayah puskesmas se-Kabupaten Mojokerto selama dua bulan. Dinkes menargetkan cakupan imunisasi minimal 95 persen dari total sasaran. (sma/udi)
Baca juga :