Melonjak, Pernikahan di Mojokerto Tembus 1.871 Pasang satu Bulan, Ini Sebabnya

Meski masih dalam situasi pandemi, tapi angka pernikahan di Kabupaten Mojokerto sudah mulai meningkat tajam. Sebelumnya hanya 200 an pasangan, kini mencapai ribuan pasangan yang menikah.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, data bulan oktober 2020, jumlah pernikahan mencapai 1.871 pasangan. Hal ini dikarenakan adanya pelonggaran kegiatan acara di tengah pandemi, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Abdul Aziz, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kabupaten Mojokerto mengatakan, jumlah pasangan menikah pada bulan September sebanyak 208 kali pernikahan.

Namun, pada bulan Oktober jumlahnya meningkat hingga 900 persen atau 9 kali lipat menjadi 1.971 pasangan. “Bulan Oktober meningkat drastis jika dibandingkan pada bulan sebelumya yang hanya mencapai 208 kali pernikahan,” ungkapnya.

Aziz juga mengatakan, lonjakan angka pernikahan ini terjadi lantaran sejak awal pandemi pada bulan Maret lalu ada pembatasan layanan di KUA sehingga banyak yang menunda pernikahan.

Kata Aziz, biasanya puncak peningkatan layanan pernikahan paling banyak di bulan baik yakni Dzulhijjah atau bulan Besar. Tapi karena pandemi akhirnya banyak yang memilih menunda.

Dan, setelah pelayanan New Normal di kantor KUA mulai dibuka, angka pernikahan mulai bertambah dan meningkat. Diperkirakan puncaknya terjadi di akhir tahun ini.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Sementara untuk menghindari terjadinya kerumunan antrean mempelai di KUA. Pihaknya membatasi layanan pernikahan di KUA hanya 9 pernikahan setiap hari.

“Layanan pernikahan tetap dibatasi namun jika ada lonjakan mengantisipasi kerumunan antrean di KUA kita menyarankan agar pernikahan bisa dilakukan di luar kantor KUA,” tandasnya.

Selain itu, Kemenag juga mengimbau agar mayarakat dan calon pengantin serta keluarga tetap menerapkan protokol kesehatan saat mendaftar maupun saat akad nikah, baik di KUA maupun di luar kantor serta saat menggelar resepsi pernihakan.(sma/udi)

Baca juga :