Jumlah penderita suspect difteri di Mojokerto terus bertambah, hingga Senin (18/12) tercatat 15 orang terdeteksi suspect penyakit yang sangat mudah menular ini.
Data yang dihimpun suaramojokerto.com, 15 suspect difteri ini tersebar di wilayah kota dan Kabupaten Mojokerto, dengan usia mulai anak-anak hingga dewasa, salah satunya Ahmad Nasih, warga Desa Ngabar, Jetis, Mojokerto.
Langit Kresna Janitra, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mengatakan, sampai hari ini, Senin (18/12) Dinkes sudah menemukan 10 orang suspect difteri, tersebar di 7 Kecamatan, meliputi Kecamatan Puri (3 orang), Jatirejo (2 orang) dan 5 kecamatan lainnya masing-masing 1 pasien, Sooko, Trowulan,Gedeg, Bangsal dan Jetis.
Sementara di Kota Mojokerto, ada 5 pasien suspect difteri yang tersebar di Kelurahan Magersari, Balongsari, Gununggedangan, Kranggan dan Kelurahan Mentikan.
Sri Wahyuni, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mengatakan, pasien suspect difteri ini Dua orang dewasa tiga lainnya anak-anak. “Gejalanya yang dirasakan diantaranya nyeri telan, panas, batuk pilek serta muncul bercak putih di tenggorokan, keempat suspect kondisinya sudah membaik dan sudah pulang dari rumah sakit, sedangkan 1 suspect masih dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.” Pungkasnya.
Menurut Anggono R. Arfianto, Dokter Spesialis Anak, Difteri adalah penyakit yang disebabkan bakteri corynebacterium diphteriae dengan masa inkubasi 2-5 hari, penyakit ini sangat mudah menular kalau tidak cepat tertangani dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. “Karena sangat mudah menular, pasien suspect difteri harus dirawat di ruang isolasi.” Jelasnya.(sma)
Baca juga :