Bupati Mojokerto Ogah Benahi PPST di Trowulan, Kecuali..

Konsep Res Area & Pusat Promosi

Kondisi Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST) di Kabupaten Mojokerto kian terpuruk, tempat yang diharapkan menjadi pusat produksi dan pemasaran sepatu lokal buatan orang Mojokerto ini terkesan mangkrak.

Dari pantauan suaramojokerto.com PPST yang dibangun diatas lahan sekitat 3 ha ini justru sekarang banyak dimanfaatkan aktifitas non sepatu, seperti komunitas jual beli mobil bekas dan pecinta burung berkicau yang sering menggelar lomba kicau mania.

Mustofa Kamal Pasa (MKP) Bupati Mojokerto mengaku ogah untuk membenahi PPST Trowulan, karena meski dibenahi, PPST akan sulit berkembang dengan kondisi seperti sekarang. “Percuma kita benahi, kalau hasilnya tidak akan maksimal.” Katanya.

Meski demikian, MKP sudah menyiapkan konsep besar untuk melakukan perombakan total PPST di Trowulan asalkan ada tambahan lahan 3 hektare lagi. “Syaratnya harus ada tambahan lahan 2 sampai 3 hektare, nanti PPST akan kita konsep menjadi pusat pemasaran dan rest area.” Katanya kepada suaramojokerto.com.

MKP juga mengatakan, rest area ini membutuhkan lahan yang luas untuk sarana parkir dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. “Kita ingin menjadikan yang spektakuler, rest area yang dilengkapi dengan pusat oleh-oleh dan pusat pemasaran dengan dikelilingi papan reklame raksasa.” Lanjutnya.

Sekedar informasi, Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST) sejak diresmikan tahun 2013 lalu terus mengalami penurunan, banyak pengusaha yang gulung tikar karena tokonya sepi pengunjung, dalam beberapa tahun terakhir beberapa komunitas berusaha memanfaatkan PPST untuk kepentingan mereka, seperti komunitas burung berkicau yang menggelar event festival kicau mania.(sma)

Baca juga :