MOJOKERTO – Pedagang buah di Pasar Tanjung Kota Mojokerto menulak untuk direlokasi ke pasar Kranggan. Alasannya, pasar itu kurang representative. Penolakan ini secara otomatis membua rencana relokasi bulan ini molor.
Any Wijaya, Kepala Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto mengatakan, rencana relokasi memang molor, karena ada kesepakatan baru dengan pedagang buah.
Seperti diketahui, sebelumnya Satpol PP Kota Mojokerto, memberikan deadline hingga 25 Oktober 2022 pedagang untuk pindah ke sejumlah lokasi yang telah disiapkan. Namun mereka masih memilihtetap bertahan di Jalan KH Nawawi, Jalan Residen Pamudji, dan Jalan HOS Cokroamintoto. Hingga akhirnya ada pertemuan dan kesepakatan baru.
Ani Wijaya mengatakan, saat pertemuan tersebut, pihaknya dengan pedagang buah bersepakat untuk relokasi dipindah ke Rest Area Gunung Gedangan. Karena dinilai lokasinya strategis dan luas sehingga truk distribusi bisa masuk,
Usulan relokasi ke Rest Area juga sudah mendapat persetujuan dari Wali Kota Mojokerto, Ika Pusputasari. Dengan catatan, para pedagang yang menempati kios diminta membayar biaya sewa sesuai dengan ukuran kiosnya.
Meski demikian, kata Any Wijaya, Wali Kota Mojokerto juga memberikan stimulus pembiayaan kios. Yakni, gratis sewa hingga akhir tahun 2022 dan diskon 50 persen selama tahun 2023 juga gratis listrik sampai akhir Juni 2023.
Kata Any Wijaya, besaran sewa setelah diskon untukk ukuran los besar 3×5,5 meter sewanya sebesar Rp 10.000 per hari. Sedangkan los kecil ukuran 3×2 meter biaya sewanya sebesar Rp 3.300 per hari.
Any Wijaya juga mengatakan, total pedagang yang sduah mendaftar dan siap direlokasi relokasi sebanyak 205 orang. Pemkot juga telah menyiapkan tempat di sejumlah lokasi relokasi. Para pedagang diberi waktu paling lambat 2 November 2022 untuk menempati. Jika tidak ditempati, akan dberikan kepada pedagang lain yang membutuhkan.(tim/sma)
Baca juga :