Lagi, Bandar Arisan Online di Mojokerto Dilaporkan Polisi, Kerugian Capai Rp 600 Juta

Korban Arisol MGA Lapor Polisi

Mojokerto – Lagi-lagi kejadian arisan online fiktif menimpa sejumlah warga Mojokerto dan sekitarnya, Kali ini, sedikitnya 8 orang korban arisan online di Kota Mojokerto melaporkan kasus penipuan ini ke Polres Mojokerto Kota.

Aksi penipuan dengan modus arisan online ini diduga dilakukan MGA (28), seorang bandar arisol di Kota Mojokerto yang saat ini kabur. MGA diduga telah menipu 100 orang dengan kerugian seluruh korbanya ditaksir mencapai Rp 600 juta.

MGA dipolisikan oleh 8 korbannya yang secara resmi melapor ke Polres Mojokerto Kota pada Jumat (4/11/2022) dan Senin (7/11/2022). Tidak menutup kemungkinan, para korban lainnya juga menyusul ikut melaporkan MGA.

Jeritan Para Korban Arisol MGA

Sementara beberapa korban mengaku tertipu arisol MGA ini dengan nilai yang bervariasi. Seperti yang diceritakan oleh F (36), warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang mengalami kerugian sebesar Rp 23,5 juta.

AF adalah guru TK yang masih berstatus guru honorer. AF ingin memiliki usaha toko kecil-kecilan, ia pun mengumpulkan uangnya dengan mengikuti arisol dan investasi dana pinjaman (dapin) di MGA. Namun, ketika saatnya mendapat keuntungan, justru MGA kabur.

Hal yang sama juga dialami korban lainnya, yakni DW (37) asal Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Gara-gara ulah MGA, ia pun harus kehilangan uang Rp 30 juta yang ia kumpulan sejak lama dari gaji suaminya, karena dibawa kabur pelaku MGA.

DW menginvestasikan uangnya Rp 30 juta kepada MGA secara bertahap pada Mei-Juni 2022. Ia dijanjikan menerima keuntungan 25 persen setiap bulan dari investasi dapin tersebut. Namun, keuntungan itu tak pernah dia terima, jutru pelaku menghilang. “Harapannya kalau bisa uangnya kembali,” tandasnya.

Sementara korban lainnya berinisial ST (34) asal Tarik, Sidoarjo mengaku menanggung kerugian Rp 8,5 juta. ST ikut arisan online Rp 25,5 juta yang digelar MGA dengan pembayaran setiap bulan Rp 1,7 juta melalui transfer.

Rencananya, uang itu akan dipakai membelikan sepeda motor anaknya, namun setelah membayar 6 kali, arisol itu tiba-tiba saja macet sejak Juli 2022. Bahkan, pelaku kabur sejak pertengahan September lalu.(tim/sma)

Baca juga :