Mojokerto – Setelah sekian tahun terbengkalai, Pemkab Mojokerto bakal mengoptimalkan Jotangan Center di Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Bangunan yang berada di area pusat oleh-oleh ini bakal dimanfaatkan menjadi sentra pedagang kaki lima (PKL).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah mengungkapkan, optimalisasi Pusat Oleh-Oleh dan Jotangan Center bakal dilakukan tahun ini. Menurutnya, upaya tersebut beriringan dengan ditetapkannya Kabupaten Mojokerto sebagai salah satu tuan rumah Porprov VIII Jawa Timur. ”Karena kita mau jadi tuan rumah porprov, otomatis akan dikembalikan fungsinya,” terangnya.
Mengingat, lokasi pusat oleh-oleh juga tidak jauh dari GOR dan Stadion Gajah Mada yang terpilih jadi salah satu venue sejumlah cabang olahraga (cabor). Rencananya, proyek multiyears yang menelan total anggaran hampir Rp 5 miliar ini bakal digunakan untuk menampung PKL. ”Karena pusat oleh-oleh itu kan sebenarnya memang diperuntukkan PK lima,” tandas dia.
Disebutkan Iwan, para PKL bakal dipusatkan di Jotangan Center. Sejak dibangun selama rentang 2017-2019, area pusat oleh-oleh yang berada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari ini kondisinya masih kembang kempis.
Bahkan, Jotangan Center yang dibangun dengan konsep dome juga terbengkalai selama dua tahun terakhir. Meski demikian, imbuh Iwan, secara konstruksi lokasi tersebut masih layak dan representatif untuk menampung PKL. ”Tidak ada tempat lagi yang representatif bagi PKL. Karena tidak boleh jualan di area stadion, maka yang paling memungkinkan di Jotangan Center,” sebutnya.
Di samping itu, disperindag juga merencanakan untuk menambah fasiltas penunjang dengan menambah tempat parkir kendaraan. Yakni dengan melakukan pengurukan di sebidang lahan aset Pemkab Mojokerto yang berada di sisi timur pusat oleh-oleh.
Hanya saja, terkait realisasi pemanfaatan untuk PKL masih akan dikoordinasikan dengan lintas OPD di lingkungan Pemkab Mojokerto. Baik dengan disbudporapar, DLH, serta Satpol PP Kabupaten Mojokerto. ”Karena tidak bisa disperindag sendiri, kami harus rapatkan dengan tim dulu,” pungkasnya.
Dari data yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, Pusat Oleh-Oleh dan Jotangan Center mulai disentuh pembangunan fisik mulai 2017 dengan nilai kontrak Rp 2,21 miliar. Di tahun berikutnya, Disperindag Kabupaten Mojokerto kembali melanjutkan pekerjaan dengan menelan anggaran Rp 1,025 miliar. Dan, di tahun 2019, proyek yang digadang-gadang jadi sentra perdagangan itu dirapungkan dengan alokasi Rp 1,65 miliar. (Ely/smk)
Baca juga :