Meskipun Pemkot Mojokerto sudah mengerahkan 19 Armada angkutan sekolah gratis, tapi ternyata masih belum mampu memenuhi kebutuhan pelajar. Hal itu terlihat dari masih adanya kawasan yang belum terlayani (blank spot).
Evi, warga Kedundung, Magersari mengatakan, anaknya yang sekolah di SMPN 5 tidak bisa menikmati angkutan sekolah gratis karena belum ada yang lewat di dekat rumahnya, akibatnya setiap hari hari antar jemput.
Sementara Gaguk tri Prasetyo, Kepala Dishub Kota Mojokerto ketika dikonfirmasi mengakui adanya kawasan blank spot ini, menurutnya yang paling urgent memang di wilayah Bypass dan kelurahan Kedundung, “dua rute ini yang paling mendesak, tapi karena belum ada armada mau gimana lagi,” ungkapnya.
Gaguk juga mengatakan, sebanyak 19 Armada angkutan sekolah gratis yang beroperasi saat ini sudah maksimal, sehingga solusinya harus menambah armada minimal untuk melayani dua rute yang belum terlayani.
Sementara Odiek Prayitno, anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto mengatakan, seharusnya pemkot menyiapkan anggaran penambahan armada untuk angkutan sekolah gratis, karena program ini sangat bermanfaat dan mendapat respon positif dari masyarakat.
”Kita minta agar dalam tahun ini Pemkot menyediakan anggaran untuk penambahan armada angkutan sekolah gratis,” terang Odiek Prayitno.
Sekedar informasi, saat ini Dinas Perhubungan mengoperasikan 19 armada angkutan sekolah gratis, 13 unit berupa mobil angkutan kota yang disewa, 3 unit mobil MPV pengadaan tahun 2017 dan 1 mobil MPV bantuan dari Bank Jatim, serta 2 unit bus mini bantuan dari kementerian perhubungan.(sma)
Baca juga :