Perkembangan Third Screen dari Masa ke Masa

Sebelum membahas perkembangan Third screen. Yuk simak apa itu Third screen ?

Third screen atau layar ketiga mengarah pada evolusi perangkat elektronik dan interaksi manusia dengan teknologi. Di era teknologi telekomunikasi yang maju saat ini, komputer dan televisi dianggap sebagai “layar pertama” dan “layar kedua”. Komputer digunakan untuk aktivitas produktif dan menghibur di rumah atau di kantor, sedangkan TV menyediakan hiburan dan juga informasi.

Kini smartphone dan tablet kemudian muncul sebagai “layar ketiga” menjadi alat komunikasi pribadi yang memungkinkan pemilik dapat menerima informasi dimana saja dan kapanpun itu dengan interaktivitas dan mobilitas yang sangat baik.

Sejarah perkembangan Third Screen terdapat beberapa tahapan dari masa ke masa yaitu :

Era awal ponsel 1970-an dan 1980-an.
Ponsel pertama kali diperkenalkan sebagai perangkat komunikasi nirkabel, namun pada saat itu ponsel berukuran sangat besar dan berat. Ponsel pada era ini memiliki fungsi yang terbatas dibandingkan dengan smartphone. Ponsel dirancang untuk melakukan panggilan suara, dan beberapa model kemudian dilengkapi dengan kemampuan pengiriman pesan teks.
Era Ponsel Analog dan Digital.

Pada tahun 1980-an hingga 1990-an.
Pada era ini terjadi peralihan dari telepon seluler analog ke telepon seluler digital. Ponsel analog menggunakan sinyal suara analog, sedangkan ponsel digital menggunakan sinyal suara yang diubah menjadi data digital.

Saat itu, banyak ponsel yang masih memiliki antena eksternal yang dapat ditarik atau dilipat. Antena eksternal berfungsi untuk meningkatkan kualitas sinyal seluler. Selain meningkatkan kinerja, antena eksternal juga membuat ponsel menjadi terlihat lebih besar dan kurang praktis.

Meski masih cukup besar menurut standar saat ini, ponsel pada periode ini menjadi lebih portabel dibandingkan ponsel dari era sebelumnya. Ponsel era ini mulai menawarkan fitur tambahan. Misalnya, beberapa ponsel memiliki layar berwarna dan kemampuan pesan teks (SMS). Saat itu penggunaan ponsel masih dianggap sebagai barang mewah dan belum sepopuler saat ini. Harganya yang relatif mahal membuatnya tidak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Selanjutnya penggunaan smartphone pada akhir tahun 1990-an.
Di era ini smartphone menggantikan telepon rumah sebagai awal dari “Third Screen”, di mana pengguna dapat mengakses internet, mengirim pesan teks, dan menjalankan berbagai aplikasi.

Awalnya pada tahun 1992, IBM Simon muncul menjadi salah satu ponsel pintar (smartphone) pertama di dunia yang menjadi pionir dalam industri ponsel pintar dan menjadi landasan bagi pengembangan lebih lanjut teknologi perangkat genggam.

Perangkat ini memiliki fitur-fitur revolusioner pada masanya. IBM Simon adalah salah satu ponsel pertama yang menggunakan layar sentuh, fitur yang saat ini menjadi standar pada hampir semua ponsel pintar, memiliki kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan teks, dan tak hanya berfungsi sebagai telepon, tetapi juga terdapat berbagai aplikasi seperti kalender, buku alamat dan catatan.

Pada tahun 1996, Nokia meluncurkan ponsel yang menambahkan fungsi email dan buku alamat. Nokia telah mengembangkan telepon seluler dari perangkat yang hanya digunakan untuk melakukan panggilan telepon, ke perangkat yang dapat melakukan fungsi tambahan seperti mengirim dan menerima email serta menyimpan kontak di buku alamat.

BlackBerry, yang pertama kali dijual pada tahun 1999, memberikan dampak yang signifikan dalam mengubah cara masyarakat berkomunikasi, menjadikan pesan seluler sebagai fenomena budaya populer dan obsesi pribadi bagi banyak pengguna sebagai simbol status penting untuk gaya hidup dan kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, peluncuran dan perkenalan resmi iPhone pada tahun 2007,
Smartphone pertama yang dirancang dan diproduksi oleh Apple Inc. iPhone diumumkan sebagai perangkat revolusioner yang menggabungkan telepon genggam, pemutar musik, dan perangkat komunikasi data (internet) dalam satu perangkat yang elegan dan canggih.

iPhone memperkenalkan konsep layar sentuh (touchscreen) yang responsif dan antarmuka pengguna yang intuitif, yang kemudian menjadi standar di industri smartphone. Pada tahun 2010 Apple Inc juga memperkenalkan iPad. iPad adalah tablet komputer yang diciptakan dengan berbagai fungsi, termasuk penjelajahan web, pemutaran musik dan video, membaca e-book, dan menjalankan aplikasi. Dengan layar sentuh yang responsif, iPad menciptakan kategori produk baru yang kemudian dikenal sebagai tablet.

iPad digambarkan sebagai perangkat gabungan antara smartphone dan laptop, memberikan pengalaman yang lebih baik untuk tugas-tugas tertentu seperti browsing web dan menjalankan aplikasi tanpa keberatan membawa laptop yang lebih besar.

Smartphone dan tablet kini telah menjadi layar ketiga yang sering digunakan di rumah. Membawa kemampuan untuk mengakses konten multimedia seperti video, game, dan aplikasi yang awalnya hanya dapat diakses melalui komputer, televisi, atau konsol game.

Perkembangan Third screen memberikan banyak pengaruh yang siginifikan, terutama pada masyarakat dan juga industri.

Masyarakat
Third screen atau layar ketiga berperan penting dalam meningkatkan interaksi sosial melalui platform media sosial. Pengguna dapat berbagi momen, berkomunikasi dan terlibat secara sosial melalui perangkat seluler mereka, menyediakan konektivitas yang secara terus-menerus.

Layar ketiga telah berkontribusi pada evolusi gaya hidup digital, dengan orang-orang yang lebih terhubung secara online, dapat mengatur jadwal mereka, dan mengonsumsi lebih banyak konten digital dengan lebih intensif. Munculnya layar ketiga telah mengubah cara kita melihat konten.

Saat ini, banyak orang lebih suka menonton video, membaca berita, atau menjelajahi internet melalui perangkat seluler atau tablet, sehingga memberikan portabilitas dan aksesibilitas yang lebih baik.

Industri
Perkembangan layar ketiga telah mendorong industri teknologi dan pengembangan aplikasi. Penyedia layanan dan pengembang aplikasi fokus untuk menciptakan solusi yang responsif, efisien, dan memberikan pengalaman pengguna yang baik pada perangkat seluler. Inovasi berkelanjutan diperlukan untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

Selain itu industri media dan hiburan jugs mengalami revolusi berkat perkembangan third screen. Kini, konten dapat dinikmati dengan lancar di layar ponsel pintar (smartphone) atau tablet. Pelaku industri terus beradaptasi dengan menciptakan aplikasi mobile, konten eksklusif, dan pengalaman pengguna yang dioptimalkan untuk memenuhi harapan pengguna perangkat mobile.

Perkembangan Third screen atau layar ketiga telah mengubah paradigma digital kita, memberikan kita akses instan terhadap informasi, hiburan, dan koneksi sosial. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi mobile, pengaruhnya terhadap cara kita bekerja, belajar, dan bersosialisasi akan terus berkembang, sehingga memberikan dampak yang semakin besar terhadap transformasi digital. Sebagai konsumen yang profesional, kita dapat mengantisipasi perkembangan ini dengan bersikap terbuka terhadap inovasi dan perbaikan berkelanjutan.(*)

Catatan :
Artikel ini ditulis berdasarkan tugas Evaluasi Akhir Semester mata kuliah Perkembangan Teknologi dan Komunikasi.

Di susun oleh :
Alifia Ayu Marcella (1152200072), Gilang Nugraha Ghufani (1152200376), Rendy Satria Ibrahim (152200389) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945.

Dosen Pengampu :
Ibu Dewi Sri Andika Rusmana, S.I.Kom., M.Med.Kom.

Baca juga :