
Mojokerto – Sejumlah pengrajin alas kaki di Kota Mojokerto mengaku resak dengan adanya kebijakan tarif impor USA. Karena, alas kaki adalah salah satu produk dari Kota Mojokerto yangdoeksport ke beberapa negara. Selai itu, keresahan akibat kebijakan yang dikenal dengan Tarif Trump ini juga dirasakan pengarin lainnya dan para pelaku IKM di Kota Mojokerto.
Salah satunya adalah Umi Rosyidah, perajin aksesoris rumah (home decor) di Kota Mojokerto. Sejak 2021, ia mengekspor produknya ke Amerika Serikat (AS) melalui pihak ketiga. Setidaknya sudah 2 kali ia melayani pesanan ekspor tersebut, masing-masing lebih dari 2.800 pcs.
Tarif Trump tentu berdampak langsung terhadap bisnisnya. Sebab pihak broker menekan harga produknya untuk mengimbangi tarif impor di Amerika Serikat yang mencapai 32%. Padahal, harga bahan baku tembaga dan manik-manik naik setiap bulan. Ongkos perajin juga tak bisa ditekan.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari optimistis menghadapi dampak isu global terkait kenaikan tarif impor USA yang dikhawatirkan bakal berdampak terhadap sektor ekonomi Indonesia, khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Mojokerto.
Ning Ita sapaan Walikota Mojokerto mengatakan, pemerintah daerah menghadirkan perwakilan dari pengrajin IKM maupun UMKM terkait dampak kebijakan tarif impor USA dalam forum FGD.
“Harapan saya pada diskusi ini akan menghasilkan rumusan solutif, yang kedepan dapat kita jadikan sebagai kebijakan untuk kita usulkan ke pemerintah pusat. Kita memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat mendukung IKM dan perekonomian daerah,” ujar Ning Ita sapaan Walikota Mojokerto.
Ning Ita juga berharap, pengrajin terus meningkatkan kualitas produknya dan mencari peluang pasar baik di dalam maupun diluar negeri. “Pemerintah pasti akan melindungi para pelaku usakan kecil menengah. Namun, mereka tetap harus terus meingkatkan kualitasnya,” pungkasnya.(tim/ADV)