
Mojokerto- PT Wilmar Padi Indonesia mengedukasi petani melalui Training of Farmers (ToF) untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola tanaman padi di Desa Kembangringgit, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Program ini difokuskan pada rekomendasi pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman padi.
Kegiatan diikuti 15 petani dari kelompok tani Merah Delima Desa Kembangringgit, pada Selasa (20/5/2024) sore kemarin.
Head Farmer Engagement Program PT Wilmar Padi Indonesia Mojokerto, Faris Abdu mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani. Diharapkan program ini, petani dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam mengelola tanaman padi.
Dalam kegiatan ToF membahas kendala-kendala teknis yang dihadapi para petani di lapangan, seperti serangan hama dan penyakit tanaman padi. Sebab, para petani di Desa Kembangringgit pernah mengalami gagal panen akibat serangan hama wereng pada tahun 2022-2023 silam.
“Penyakit yang sering dihadapi itu serangan tikus dan wereng. Sehinnga kemarin kita rekomendasikan obat-obat yang tepat untuk menangkal penyakit tersebut,” katanya kepada Kabar Mojokerto, Rabu (21/5/2025).
Petani pernah mengalami gagal panen pada tahun 2022-2023 akibat serangan hama wereng. Akhirnya kita melakukan penyuluhan dan tanam bareng. Kemudian pemasangan umpan tikus
Tak hanya itu, pembahasan juga seputar tata cara pemupukan tanaman padi. Misalnya, salah seorang petani bernama Misto (76) menanyakan terkait jumlah pemberian pupuk yang tepat.
Berangkat dari pertanyaan itu, Faris menyampaikan pemaparan. “Pemupukan bisa digunakan dua atau tiga kali, sesuai dengan kebutuhan. Alangkah lebih baik tiga kali dalam satu musim, tetapi dua kali sudah cukup,” terang Faris.
Faris menambahkan, PT Wilmar Padi Indonesia Mojokerto memiliki sekitar 2000 petani mitra yang tersebar di beberapa kecamatan di Mojokerto. Antara lain, Ngoro, Mojosari, Pungging, Dlanggu, Kutorejo, Jetis, Kemlagi, Gedeg, Bangsal, dan Mojoanyar.
Menurutnya, kegiatan ToF atau diskusi dengan petani mitra telah digelar rutin setiap 1-2 minggu sekali. Sementara, tim Agromonis PT Wilmar Padi Indensia setiap hari berada di lapangan menemui petani.
Program tersebut merupakan kerja sama yang baik antara PT Wilmar Padi Indonesia Mojokerto dan petani mitra. Dengan adanya program penyuluhan rutin diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan produksi padi di wilayah Mojokerto.
Dampak edukasi ToF dapat meningkatkan produktivitas petani dan membantu mereka mengatasi kendala-kendala teknis di lapangan. PT Wilmar Padi Indonesia Mojokerto juga siap memfasilitasi kebutuhan petani, seperti pupuk dan sekam.
“Apabila mereka kekurangan, bisa mengambil ke Wilmar. Kita bantu pinjaman pupuk nonsubsidi sebagai tambahan dengan pembayaran pasca panen,” pungkas Faris.(tim)
Baca juga :