Satlantas Polres Mojokerto menggandeng tokoh agama untuk memberi pemahaman tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Para pelanggar lalin yang terkena razia dalam operasi keselamatan semeru 2018 dimasukkan ke ruangan di Pos Polisi 903 Kenanten, Mojokerto dan diberi wejangan sebelum ditilang.
AKP Nopta Histaris Suzan, Kasatlantas Polres Mojokerto mengatakan, pihaknya sengaja menggandeng tokoh agama untuk menyentuh rohani para pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, khususnya pelanggar yang melawan arus, tidak memakai helm dan kendaraan yang tidak sesuai spectect.
“Pelanggaran ini merupakan pelanggaran fatal yang bisa mengakibatkan kecelakaan, makanya kami meminta para tokoh agama memberi arahan agar lebih menyentuh kerohaniannya,” ungkapnya.
Sementara Ustadz Akhmad Mukhidin saat memberi pengarahan pada pelanggar lalu lintas mengatakan, pengguna jalan harus taat pada aturan lalu lintas, sesuai ayat di dalam Surat An-Nisa.
“Intinya, orang muslim harus taat kepada Allah dan para pemimpinnya. Nah, kalau di jalan ya harus taat kepada polisi dan aturan lalu lintas yang bertujuan menjaga keselamatan dalam berkendara hingga tujuan,” terangnya.
Hal yang sama juga disampaikan Pendeta Doni Efendi Kurniawan yang berharap agar masyarakat selalu berbuat baik dengan menantu polisi dengan cara tertib berlalu lintas.
Dari pantauan suaramojokerto.com, dalam razia yang dilakukan Satlantas Polres Mojokerto tampak ada dua orang berbusana muslim yang terpaksa diantar pulang oleh anggota polisi karena mereka naik becak motor (bentor) yang ditilang polisi.
“Tadi mereka mau pulang naik angkutan umum, tapi kita suruh anggota untuk mengantar pulang, kasihan sudah tua,” ujar AKP Nopta Histaris Suzan, Kasatlantas Polres Mojokerto.(sma)
Baca juga :