Kecelakaan kereta api di kawasan Ngawi, Jumat malam (06/04) membuat ratusan penumpang KA di Mojokerto gagal berangkat. Hingga Sabtu pagi ini, mereka masih keleleran di Stasiun KA Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, sejumlah penumpang yang seharusnya berangkat Jum’at malam terpaksa mengganti jadwal berangkat Sabtu pagi, tapi ternyata juga belum bisa berangkat. Protes ini sebagian besar dilakukan penumpang KA Pasundan jurusan Bandung dan KA Sancaka jurusan Jogjakarta.
Mariyati (31) salah satu penumpang KA Pasundan mengatakan, sesuai jadwal, seharusnya dirinya bersama keluarganya naik KA Mutiara pada Jum’at malam, karena ada kecelakaan akhirnya ganti KA Pasundan yang dijadwalkan berangkat Sabtu pagi.
“Kita sudah ganti kereta dan menunggu hingga pagi ini, tapi ternyata tetap tidak bisa berangkat dari Mojokerto, dan belum ada kejelasan,” ungkapnya dengan nada kesal.
Hal yang sama juga disampikan Arif Rahmam (29), penumpang KA Pasundan ini justru mengeluhkan pihak Stasiun Mojokerto karena belum bisa memberi keputusan penggantian tiket atau transportasi lain.
Ratusan penumpang KA Pasundan yang gagal berangkat ini masih tertahan di Stasiun Mojokerto untuk menunggu keputusan lebih lanjut dari pihak Stasiun. “Informasinya, naik KA Pasundan tidak bisa dari Stasiun Mojokerto, namun harus naik dari Stasiun Gubeng, Surabaya. Tapi belum ada keputusan untuk ke Surabaya harus naik apa,” pungkasnya.
Sekedar informasi, kecelakaan KA tabrak truk trailer di Ngawi terjadi pa Jum’at malam di lintasan tanpa palang pintu, kecelakaan hebat membuat kereta terguling dan masinis terjepit kokomotif dan meninggal dunia.(fam/udi)
Baca juga :