Sejumlah warga Lingkungan Tropodo, Meri, Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto mengeluhkan dampak pengerukan proyek normalisasi Kali Sadar senilai Rp 350 miliar. Mereka khawatir, lahan di Kedungsari yang dijadikan tempat penampungan endapan justru akan menimbulkan banjir, karena selama ini menjadi resapan air.
Menyikapi hal ini, Febriana Meldyawati, Ketua DPRD Kota Mojokerto langsung memediasi kekhawatiran warga dengan memanggil tim Pemkot dan BBWS untuk mencari solusi. “Kami kira sudah ada titik temu antara warga dengan pemkot selaku fasilitator, ” ujarnya.
Selain aset di Kedungsari yang dipakai penampungan kerukan (spoil bank), ada dua tempat lainnya yang juga ditetapkan sebagai spoil bank, yakni di jalan By Pass dan jalan Cinde Prajurit Kulon.
Sementara Ali Tri Hariyanto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) normalisasi Kali Sadar dari BBWS mengatakan, pihaknya berjanji akan menekan persoalan yang timbul. “Kami akan mengambil sejumlah langkah, diantaranya membuat saluran air sehingga tidak terjadi genangan dan membersihkan jalan menuju tempat penampungan agar tidak licin dan berdebu,” terangnya.
Sekedar informasi, ketiga spoil bank ini adalah rawa-rawa yang akan menampung sedimen setinggi 1,5 meter, sehingga Pemkot tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pengurukan jika nanti lahan itu dimanfaatkan untuk pembangunan.(sma)
Baca juga :