Cegah Kawin Dini, Sekolah di Mojokerto Wajib Bentuk PIK-R

Jadi Tempat Curhat Pelajar

Maraknya pernikahan dini di berbagai daerah di Indonesia menjadi PR tersendiri bagi semua Kepala Daerah, termasuk Kota Mojokerto yang dalam hal ini menjadi tugas Dinas pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Data yang dihimpun suaramojokerto.com, tren angka pernikahan dini di Kota Mojokerto dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan cukup drastis, namun untuk kategori anak-anak masih cukup tinggi dan perlu ditekan semaksimal mungkin.

Mochamad Ali Imron, Kepala DP3AKB Kota Mojokerto mengatakan, diantara upaya yang dilakukan adalah membentengi dan mengedukasi pelajar tentang kesehatan seksual, kesehatan reproduksi, hingga psikologi remaja.

“Pendekatan ke pelajar ini bisa kita lakukan melalui Pusat Informasi dan Konseling-Remaja (PIK-R) di sekolah, namun ada beberapa sekolah yang belum membentuk PIK-R ini,” ungkapnya saat memberi pembekalan konselor sebaya di Astoria, Rabu (18/04).

Menutut Imron, saat ini pihaknya mendorong semua sekolah negeri dan swasta segera membentuk PIK-R agar pelajar mendapatkan bekal ilmu kesehatan reproduksi, psikologi remaja, hingga konseling. ’’Kalau pelajar punya bekal, mereka akan berfikir ulang kalau menikah muda,” pungkasnya.(sma)

Baca juga :