Mudik Lebaran Uang Tetap Aman, Begini Caranya

tips mudik bahagia, keuangan lancar.

yang sangat ditunggu umat Islam dan sudah menjadi tradisi di Indonesia kalau pada saat lebaran selalu ada mudik dan balik lebaran. Bahkan ini menjadi perhatian semua pihak khususnya aparat kepolisian yang bekerja keras untuk mengamankan mudik-balik lebaran di setiap tahun.

Mudik ke kampung halaman memang penting dan sudah menjadi tradisi, selain untuk berkumpul bersama keluarga, menjalin silaturrahmi dengan famili hingga bikin acara reuni sama teman sekolah.

Di Mojokerto, tradisi mudik ini masih sangat kental karena banyak perantau yang harus meninggalkan mojokerto begitu juga sebaliknya banyak warga Mojokerto yang pulang kampung.

Namun harus disadari bahwa mudik Lebaran sebenarnya merupakan kegiatan yang membutuhkan biaya cukup besar, bagi yang punya uang lebih tidak akan menjadi masalah, namun berbeda jika kita mempunyai dana yang terbatas, maka diperlukan kepandaian mengatur keuangan. Apalagi setelah pulang kampung ada sederet pengeluaran rutin siap menanti dan tidak bisa dihindari.

Kita wajib mengatur keuangan, jangan sampai habis lebaran semuanya benar-benar “lebar” alias habis-habisan dan membuat keuangan keluarga kacau balau.

TIPS MENGATUR KEUANGAN MUDIK LEBARAN

Membangkaknya pengeluaran sebenarnya terjadi karena satu hal, yaitu “kemampuan memanage keuangan keluarga”. Mungkin tips ini bisa menjadi pertimbangan dalam mengelola keuangan keluarga, khususnya saat mudik lebaran.

Pertama, semua biaya mudik usahakan memakai uang THR, tanpa mengurangi uang gaji maupun tabungan. Ingat, gaji itu untuk kebutuhan rutin, tabungan untuk biaya anak sekolah dan lainnya. Kalau kita bisa melakukan ini, semua akan berjalan lancar, aman dan bahagia.

Kedua, kalau ternyata uang THR tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan mudik lebaran dan terpaksa harus menggunakan uang tabungan, maka tetap harus mempertimbangkan pengeluaran pasca mudik dan keperluan lainnya.

Caranya, semua kebutuhan dan pos pengeluaran saat mudik lebaran harus dicatat agar kita bisa merencanakan dengan baik, disinilah kunci kita untuk bisa mengatur keuangan.

1. Biaya Transportasi, biaya ini perlu diperhitungkan dengan matang baik biaya pulang maupun saat pergi. Bila kita menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum diperhitungkan juga biaya makan/minum selama dalam perjalanan.

2. Biaya Rekreasi, terkadang biaya rekreasi ini yang sering tidak terkontrol dan menyebabkan pengeluaran membengkak. Kita harus mampu mengkalkulasikan besarnya biaya rekreasi yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan anggota keluarga yang akan ikut dan tempat yang ingin dituju. Bila rekreasi perlu menginap maka diperhitungkan juga biaya akomodasinya.

3. Pos untuk biaya angpao, tradisi ampao ini sejak lama membudaya di Indonesia, hal ini terbukti pada saat moment hari raya beberapa bank kewalahan melayani pertukaran uang baru. Jika dana terbatas, berikan angpao dengan memperhatikan skala prioritas, siapa saja yang pantas dan memang sangat memerlukan bantuan anda.

4. Jangan membawa Uang Tunai dalam Jumlah besar, karena kebanyakan ibu-ibu paling mudah tergoda untuk membeli sesuatu ketika ada uang di dompet, maka dompet berisi uang tunai perlu dibatasi. Dan yang terpenting juga antara pasangan harus saling mengingatkan.

5. Sisihkan biaya untuk pasca mudik, hal ini sangat penting agar kita tidak terlena menghabiskan semua saat mudik lebaran, agar kita tidak kelabakan pasca lebaran.

Bagi yang sudah terlanjur mudik, jangan khawatir, tidak ada istilah terlambat dan kita bisa mengatur keuangan mulai sekarang. Ingat kata-kata bijak sang motivator – “Semakin Besar Egonya, Semakin Kecil Saldo Banknya,” artinya, kalau kita tidak mampu mengatur keuangan dan cenderung menuruti keinginan yang tidak terkontrol maka konsekwensinya tabungan kita akan berkurang bahkan minus.

Jangan sampai terjadi, semoga kita selalu mampu menahan keinginan kita dan mampu mengatur keuangan kita demi kebahagiaan keluarga. Bahagia saat mudik, bahagia pasca mudik dan keuangan keluarga aman!!

Dr. Titik Inayati,SE.,MM
( Aktivis Perempuan menulis, Konsultan Manajemen dan Dosen FE UWK Surabaya)

Baca juga :