Dua Mahasiswa Mojokerto Tewas Ditabrak Kereta Api, Motornya Hancur

Mahasiswa Baru IAIN Tulungagung

Kasus kecelakaan di perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu kembali terjadi. Kali ini Dua mahasiswa asal Mojokerto menjadi korbannya, yakni Ahmat Taufik (18) Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dan Muhammad Yani Aziz (18) Dusun Glatik, Desa Wates Negoro, Kecamatan Ngoro, Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dua pemuda asal Ngoro ini tercatat sebagai mahasiswa baru (Maba) IAIN Tulungagung yang tewas ditabrak kereta api Dhoho di perlintasan tanpa palang pintu Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.

Ixfan Hendriwintoko, Humas PT Kereta Api Daerah Operasi(Daop) 7 Madiun mengatakan, Kedua korban meninggal dunia di lokasi dengan luka parah di beberapa bagian tubuhnya. “Kejadiannya pukul 09:30 WIB. Saat ini masih ditangani Unit Lakalantas Polres Tulungagung,” katanya, Senin (30/07.

Ixfan juga mengatakan, korban mengendarai motor Megapro nopol S 6740 PO, diduga saat melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Plosokandang tidak melihat ke kanan dan kiri. “Di lokasi sudah ada rambu-rambu, Masinis juga sudah membunyikan klakson peringatan namun korban tetap melintas,” tambahnya.

Akibat tabrakan ini, korban dan sepeda motor korban terpental dan terseret kereta api hingga beberapa meter dari lokasi kejadian. Dua korban tewas dan motornya rusak parah.(sma)

Baca juga :