Jumlah warga miskin di Mojokerto yang belum mendapat bantuan sosial (bansos) masih banyak. Namun khusus warga Kota Mojokerto kini bisa lapor dan langsung diberikan solusi, bahkan sudah ratusan warga miskin yang memanfaatkan program ini.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, saluran curhat bagi warga miskin ini sudah ditetapkan awla tahun lalu, yakni melalui Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) yang terhubung langsung dengan pemerintah pusat.
SLRT ini dibawah naungan Dinas Sosial dan Kementerian Sosial, juga mempunyai layanan di tingkat kecamatan, yakni Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang tersebar di masing-masing kecamatan.
Sri Mudjiwati, Kepala Dinas Sosial Kita Mojokerto mengatakan, tiga Puskesos yang disiapkan mewakili masing-masing kecamatan. Seperti Puskesos di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan dan Kelurahan Surodinawan untuk Kecamatan Prajurit Kulon. “Warga miskin bisa melapor ke Puskesos atau langsung ke SLRT di Dinas Sosial, kita langsung akan mencarikan solusinya,” ungkapnya.
Sri Mujdiwati juga mengatakan, dalam kurung waktu lima bulan sudah dapat 284 warga miskin yang melapor dan ditangani. “Yang paling banyak warga yang belum mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta lansia yang tidak dapat bansos juga warga mengajukan bantuan orang terlantar dan bantuan non panti,” terangnya.
Mengenai solusi yang ditawarkan oleh SLRT, kata Mudjiwati, tahap pertama akan di cek dulu apakah warga miskin tersebut sudah masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) atau belum. “Kalau belum masuk BDT, akan kita masukan sesuai dengan 40 kreteria. Dan langsung akan diverifikasi oleh pusat,” ungkapnya.
Kalau sudah masuk BDT, akan diusulkan untuk mendapat bantuan sosial sesuai dengan rujukan yang dibutuhkan. “Kalau sifatnya mendesak, kita akan koordinasi dengan Badan Amil Zakat (BAZ) dan CSR,” tambahnya.
Mudjiwati memastikan, semua warga yang datang ke Puskesos dan SLRT akan langsung ditangani fasilitator. ’’Orang datang ke sini kan bawa masalah. Setelah masalahnya diklasifikasi langsung diarahkan ke rsaluran yang bisa memecahkan masalahnya. Jangan sampai pulang tidak membawa solusi,’’ tegasnya.
Layanan SLRT di Dinas Sosial Kota Mojokerto ini diberi nama SLRT Palapa. Semua warga miskin di Kota Mojokerto disilahkan menyampaikan masalahnya ke SLRT ini agar bisa segera teratasi. Karena di SLRT ada petugas fasilitator, supervisor, dan manajer SLRT. Mereka dibiayai APBN,’’ pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :