Keracunan massal yang menimpa 46 warga Dusun Sukomangu, Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Mojokerto setelah menyantab nasi berkat acara pengajian, Kamis (04/10) malam, masih menjadi atensi Dinas Kesehatan untuk mencari faktor penyebabnya.
Informasi yang dihinpun suaramojokerto.com, Dinkes sudah menerjunkan tim untuk mengambil sample berupa lendir (swap) sisa berkat hajatan yang dibagikan ke warga untuk diuji ke laboratorium dan melakukan tes kepada warga yang keracunan pada Jum’at (05/10).
Petugas dari Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) juga mendatangi rumah Ali Mustofa (39), warga Dusun Sukomangu yang menjadi tuan rumah acara pengajian dan membawa berkat yang berisi nasi, mi, tahu goreng, sambal goreng, perkedel dan ayam bali.
Priyanto, petugas dari Dinkes Mojokerto mengatakan, selain membawa beberapa sampel sisa makanan yang dimakan warga, juga melakukan wawancara para korban. “Sampel ini kami bawa ke Laboratorium Kesehatan di Surabaya untuk mengetahui penyebab keracunan ini,” katanya.
Priyanto juga mengatakan, pihaknya sudah meninjau langsung dapur yang digunakan untuk memasak 127 porsi makanan yang disajikan saat hajatan. “Di dapur tersebut, tidak ditemukan bahan kimia yang berpotensi mengkontaminasi makanan yang dibagikan ke warga,” tambahnya.
Sementara data yang dihimpun suaramojokerto.com, dari 46 warga yang keracunan dua diantaranya masih menjalani rawat inap di RS Sumberglagah, Pacet, sedangkan 44 korban lainnya hanya rawat jalan.(fam/udi)
Baca juga :