Tewasnya Muhammad Lintang Arrasy (13), santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Pacet Mojokerto yang terjatuh dari lantai dua mulai diselidiki pihak kepolisian.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP terkait santri asal Lampung yang meninggal dunia setelah melompat dari lantai dua tersebut.
AKP Muhammad Solikhin Fery, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, mengatakan, pihaknya akan melakikan analisa penyebab kematian korban dengan meminta keterangan dari beberapa saksi. “Kami masih melakukan penyelidikan, apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian dalam kejadian ini,” ungkapnya.
Kata Feri, beberapa saksi yang dimintai keterangan, salah satu adalah ustadz yang mengetahui kronologi tersebut juga beberapa santri yang berada di lokasi saat kejadian. “Hasil pemeriksaan inilah, yang akan dijadikan dasar. Sekaligus pengumpulan barang bukti dan keterangan,” tambahnya.
Seperti diketahui, santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Pacet Mojokerto yang bernama Muhammad Lintang Arrasy (13) asal Jalan Melati, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung, KabupatenTanggamus, Lampung meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 2 Gedung Asrama Kelas 8 dan 9 Pondok pada Sabtu (06/10) malam.
Korban mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala dan hidungnya mengeluarkan darah. Korban sempat dilarikan ke RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto namun oleh tim dokter dinyatakan sudah meninggal dunia.(sma/udi)
Baca juga :