Lomba Voli antar OPD di Jombang Ricuh, Video ASN Tawuran pun Viral

Sebuah video yang menampilkan kericuhan di sebuah lapangan kantor pemerintahan tiba-tiba viral di kalangan masyarakat di Jombang.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, video tawuran berdurasi 29 detik itu ternyata terjadi di lingkungan kantor Pemkab Jombang.

Dalam tayangan video tersebut terlihat banyak orang yang mengenakan kaos berwarna hijau muda, tampak seperti seragam olahraga. Awalnya terlihat sejumlah orang berlelahi di tengah-tengah kerumunan massa.

Tampak juga sejumlah petugas berseragam Satpol PP terlihat melerai keributan di dalam lapangan. Video tersebut diketahui terjadi di lapangan kantor Pemkab Jombang, Jl KH Wahid Hasyim, Kecamatan/Kabupaten Jombang.

Sholahuddin, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Jombang ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa video yang beredar tersebut terjadi di lingkungan kantor Pemkab Jombang.

Kericuhan itu terjadi saat lomba bola voli yang digelar Pemkab Jombang dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke-74, pada Senin (12/8) kemarin.

Saat itu, pertandingan sedang berlangsung antara RSUD Jombang melawan Dinas PUPR. Namun, Sholahuddin tidak tahu secara detail masalahnya.

“Itu acara 17-an (perayaan HUT Kemerdekaan RI), itu untuk meramaikan saja bukan untuk presentasi. Itu rangkaian Porkab,” terangnya , Rabu (14/08).

Sholahuddin juga mengatakan, gelaran Porkab tersebut diikuti para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Jombang. “Itu ASN, tapi pemainnya juga bon-bonan pemain dari luar, dua orang dari Jombang sendiri,” ujarnya.


Sementara, Haris Aminudin, Kabid Ketertiban Umum dan Sumberdaya Aparatur Satpol PP Jombang mengatakan, kericuhan berawal dari suporter PUPR yang melakukan provokasi ke para pemain RSUD Jombang.

Hingga akhirnya terpancing, lantas peserta dari RSUD Jombang melakukan pemukulan ke suporter PUPR. “Penyebabnya ada beberapa suporter berusaha provokasi pemain. Pada akhirnya pelatih atau siapa itu tidak terima, terus mukul suporter. Itu suporter dari PUPR,” ungkapnya.

Haris juga mengatakan, kericuan terjadi karena salah paham dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan semua sudah saling menerima.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :