Pernikahan Dini Marak, Pemkot Mojokerto Tambah Kampung KB

Diselingi Ngopi Bareng Walikota

Angka pernikahan dini di Kota Mojokerto masih relatif tinggi, berbagai upaya dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) untuk menekan maraknya pernikahan dibawah usia 20 tahun. Salah satunya dengan membentuk kampung KB.

Mas’ud Yunus, Walikota Mojokerto saat mencanangkan Kampung KB di lingkungan Trenggilis, Blooto, Prajurit Kulon mengatakan, tujuan Kampung KB ini untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan menunda usia perkawinan dan mengatur kelahiran. “Kota Mojokerto ini kota yang padat penduduk, pemerintah perlu mengatur pertambahan penduduknya, baik melalui KB atau menunda perkawinan.” Katanya.

Walikota juga mengatakan, Kampung KB yang dicanangkan ini, merupakan kampung KB yang kedua, targtny tahun depan ada lagi satu kampung KB di Kecamatan Kranggan. “Ya, kalau bisa semua kelurahan ada kampung KB, tapi setidaknya disetiap kecamatan ada satu kampung KB, jadi tinggal kecamatan Kranggan yang belum, targetnya tahun depanlah.” Terangnya.

Pencanangan Kampung KB ini, diramaikan dengan ngopi bareng walikota dan beberapa kegiatan bazar, juga dihadiri Forpimda Kota Mojokerto, tim dari BKKBN provinsi, dan dari Pemkab Mojokerto. (sma)

Baca juga :